Sistem Pemilu Proporsional Tertutup: Kemajuan atau Kemunduran Demokrasi di Indonesia?

Dosen Universitas Bosowa Makassar, Andi Rizal
Dosen Universitas Bosowa Makassar, Andi Rizal

Ketiga Pertanggungjawaban partai politik: Dalam sistem proporsional tertutup, partai politik memiliki kekuatan yang lebih besar dalam memilih calon yang akan mewakili mereka.

Jika calon tersebut tidak memenuhi harapan partai atau melakukan tindakan yang merugikan partai, partai dapat dengan cepat menggantinya. Hal ini dapat meningkatkan pertanggungjawaban partai politik terhadap pemilih.

Namun, ada juga kekhawatiran bahwa sistem pemilu proporsional tertutup dapat menyebabkan kemunduran bagi demokrasi di Indonesia.

Beberapa argumen yang diajukan oleh kritikus mengenai hal ini adalah:

Kekuatan partai politik yang berlebihan: Dalam sistem proporsional tertutup, partai politik memiliki kendali penuh atas calon yang akan menduduki kursi. Hal ini dapat mengakibatkan partai politik menjadi terlalu dominan dan mengabaikan aspirasi dan kepentingan individu yang mungkin tidak selaras dengan partai tersebut;

Bacaan Lainnya

Kurangnya representasi pluralisme: Dalam sistem proporsional tertutup, partai politik menentukan siapa yang akan menduduki kursi, tanpa melibatkan pemilih secara langsung.

Hal ini dapat mengurangi representasi pluralisme dan keberagaman di parlemen, karena partai-partai cenderung memilih calon-calon yang sejalan dengan kepentingan mereka sendiri;

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang IklanCalon Bupati Luwu 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar