Ia mencerminkan adanya nilai-nilai kebersamaan, kerukunan antarumat beragama, dan penghargaan terhadap warisan budaya leluhur.
Dalam konteks moderasi beragama, Tedhak Siten di Batang juga menunjukkan keberagaman dan toleransi agama.
Keluarga yang melaksanakan tradisi ini berasal dari berbagai keyakinan agama, seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan kepercayaan tradisional.
Namun, semua keluarga tersebut dapat menjalankan tradisi dengan sesuai dengan keyakinan masing-masing, sambil tetap menghormati dan menghargai perbedaan agama.
Secara keseluruhan, tradisi Tedhak Siten di Batang merupakan contoh nyata tentang bagaimana keragaman agama dapat dihormati dan dikelola secara harmonis. Juga warisan budaya yang kaya dan memperlihatkan semangat moderasi beragama.
Tradisi ini bukan hanya merupakan perayaan pencapaian usia bayi, tetapi juga menjadi momen yang menguatkan hubungan antaranggota keluarga, masyarakat, dan memupuk kerukunan serta persatuan dalam keragaman agama.
Tradisi ini mampu menjembatani perbedaan agama dan menciptakan iklim sosial yang harmonis di tengah masyarakat Batang.
Moderasi beragama dalam konteks ini memberikan contoh yang baik bagi masyarakat di Indonesia dan di seluruh dunia tentang pentingnya menjaga kerukunan beragama dan menghargai perbedaan dalam masyarakat multikultural.
Penulis: Linda Febrianti
*Mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan