SUARAPANTAU.COM, LUWU – Pemerintah Kabupaten Luwu bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Luwu memberikan aksi nyata kepedulian pemerintah lewat Dinas Ketahanan Pangan, Pemerintah Kecamatan dan Kepala Desa.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu, Hayarna Basmin mengatakan aksi Pemkab Luwu bersama Tim penggerak PKK dalam menangani stunting dengan menyalurkan pangan untuk warga yang terdata terindikasi di Desa Olang, Kecamatan Ponrang Selatan.
“Kami tidak sulit untuk melakukan aksi karena data sudah tersedia, di Kabupaten Luwu ini sudah ada kecamatan yang zero stunting yaitu Kecamatan Belopa Utara,” kata Hayarna, Senin (27/6) lalu.
Menurutnya perubahan angka stunting di Luwu dari awal dinilai sangat tinggi yakni berapa pada angka 26,7 persen. Untuk data terbaru, kata dia, sudah berapa di angka 9,38 persen.
“Komitmen untuk berbuat lebih banyak aksi kami dari waktu yang ada, kadang kami pulang pukul 21.00 langsung menyusun program untuk besok demi penanganan stunting,” ucapnya.
Ia mengaku penanganan stunting di Luwu melibatkan semua pihak untuk ikut serta sehingga penanganannya berjalan baik. Mulai dari PKK, Kelompok Dasawisma dan berbagai elemen masyarakat.
“Alhamdulillah berangsur-angsur masyarakat mulai paham untuk tangani masalah stunting secara komprehensif tertangani seperti penurunan angka stunting, pola asuh anak, bagaimana tumbuh kembang anak dan pembangunan karakter,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, aksi lain dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi dengan menanam sayuran seperti kelor dan memberikan pangan dengan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu.
“Melalui sosialisasi kami lakukan pula pemberian pangan lokal termasuk mengimbau untuk melakukan aksi serentak menanam kelor agar tumbuh kembang anak supaya tetap sehat,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu, Ruslan mengatakan sesuai data tahun 2022 pihaknya menangani 18 balita gizi buruk dan tahun tahun 2023 tahap pertama sebanyak 15 balita.
“Yang kami salurkan berupa beras merah, beras merah, telur ayam, telur bebek, susu untuk balita dan biskuit untuk balita,” kata Ruslan. (rls/*)