SUARAPANTAU.COM, LUWU – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Larompong melaksanakan Jambore Kader Posyandu se Kecamatan Larompong di Hotel Taslilah, Desa Buntu Mata’bing, Selasa (1/8). Kegiatan bertujuan mengoptimalkan peran Kader Posyandu dalam membantu pemerintah daerah melakukan pencegahan stunting sejak dini.
Kepala Puskesmas Larompong, Rezki Wahyudi Nur,S.Kep. Ns, mengatakan tujuan utama diadakannya Jambore Kader Posyandu ini sebagai ajang silaturrahmi antar kader-kader kesehatan sekaligus dimanfaatkan untuk berbagi informasi terkait pengetahuan dalam pencegahan stunting.
“Kader-kader posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan bayi dan balita di setiap desa. Sesuai dengan tujuan dibentuknya posyandu untuk percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui pemberdayaan masyarakat,” kata Rezki.
Ia menambahkan sasaran kegiatan posyandu tidak hanya anak balita saja, tetapi juga mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas. “Kegiatan yang dilakukan di posyandu terfokus pada pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi dan pencegahan serta penanggulangan stunting,” ujarnya.
Ia mengaku Jambore Kader Posyandu diikuti oleh 5 orang perwakilan dari setiap desa, dimana terdapat 12 desa dan 1 kelurahan pada Kecamatan Larompong.
“Peserta Jambore berjumlah 100 orang yang terdiri 65 orang Kader Posyandu, 13 orang Bidan Desa, 22 orang dari jajaran Puskesmas Larompong yang bertanggungjawab terhadap program gizi, promkes, imunisasi dan program lain yang berhubungan dengan stunting,” ungkapnya.
Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu sekaligus ketua Forum Kabupaten/Kota Sehat (KKS), Hayarna Basmin menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas Larompong yang telah berkolaborasi menggagas kegiatan ini. Tentu, selaku Ketua TP-PKK dan Ketua Forum KKS, saya akan senantiasa mendukung setiap upaya yang dilakukan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata Hayarna.
Kata dia, selama ini, kader posyandu telah berperan sangat aktif dalam membantu bidan desa disetiap posyandu guna memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga sangat pantas jika mereka harus dibekali ilmu pengetahuan terutama terkait penanganan dan pencegahan stunting.
“Kehadiran kita semua disini selain menjalin silaturrahmi antar kader desa, yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita menambah wawasan terkait pencegahan stunting, kita sharing-sharing bagaimana kegiatan diposyandu dalam memantau pertumbuhan anak melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan serta bagaimana kita membantu bidan desa memberikan edukasi kepada masyarakat menyangkut 5 pilar STBM dan program stop stunting yang biasa kita simbolkan dengan mengangkat 5 jari,” jelasnya.
Selain itu, Hayarna juga memotivasi para kader agar senantiasa bekerja secara ikhlas dan semata-mata untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang disekitarnya atau diibaratkan ini adalah “Pelita” atau Pekerjaan Lillahi Ta’ala,” ujarnya. (rls/*)