SUARAPANTAU.COM -Desa Linggoasri di Kabupaten Pekalongan adalah sebuah contoh gemilang tentang bagaimana masyarakat multireligi dapat hidup berdampingan dalam harmoni dan kerukunan.
Inisiatif dan keberhasilan mereka dalam mempromosikan moderasi beragama adalah sebuah pelajaran yang patut kita teladani, terutama dalam era di mana konflik agama seringkali menghantui banyak tempat di seluruh dunia.
Pertama-tama, Desa Linggoasri mengajarkan kepada kita bahwa kerukunan beragama bukanlah hal yang mustahil. Masyarakat yang berbeda keyakinan dapat hidup bersama dengan damai asalkan ada kesadaran untuk menghormati perbedaan dan menerima keragaman tersebut sebagai kekayaan.
Baca Juga: Sejarah dan Eksistensi Angkutan Dokar Tergilas Oleh Zaman
Desa ini membuktikan bahwa ini bukan sekadar slogan kosong, tetapi sesuatu yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, penting untuk mencatat peran pendidikan dalam memupuk kerukunan di masyarakat multireligi. Dengan melibatkan pendeta dan tuan rumah sebagai informan, Desa Linggoasri menggambarkan bahwa pemahaman antaragama dapat dibangun melalui kolaborasi yang mendalam antara agama dan ilmu pengetahuan.
Hal Ini adalah langkah yang berani dan bijaksana dalam mengatasi ketidakpastian dan prasangka yang sering muncul di tengah masyarakat multireligi.
Pentingnya dialog antaragama juga harus ditekankan, Pusat dialog antaragama di Desa Linggoasri adalah sarana yang berharga untuk memungkinkan warga dengan keyakinan yang berbeda untuk bertukar pikiran, menghilangkan mispersepsi, dan memperdalam pemahaman mereka satu sama lain.
Hal Ini adalah jembatan yang sangat penting untuk membangun kerukunan di tengah-tengah perbedaan.Terakhir, Desa Linggoasri mengajarkan kepada kita bahwa untuk memupuk kerukunan, perlu ada kesadaran kolektif dalam masyarakat.
Kita semua memiliki peran dalam memastikan bahwa moderasi beragama dan kerukunan menjadi nilai-nilai yang mendalam dalam kehidupan kita. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau kelompok agama tertentu, tetapi tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara.
Dalam dunia yang sering kali terpecah oleh perbedaan agama, Desa Linggoasri adalah contoh nyata bahwa masyarakat multireligi dapat hidup dalam kedamaian dan harmoni.
Hal Ini adalah inspirasi bagi kita semua untuk berkomitmen pada moderasi beragama, dialog, dan kerukunan di dalam masyarakat kita masing-masing. Kita dapat dan seharusnya meneladani Desa Linggoasri untuk menciptakan dunia yang lebih toleran dan damai untuk generasi mendatang.
Penulis: Selly yunanda
*Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan