Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Luwu Sosialisasi Stunting di Bua

SUARAPANTAU.COM, LUWU – Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Luwu berkolaborasi BKKBN Sulsel melaksanakan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB Pantai Bahari, Desa Raja, Kecamatan Bua, Rabu (11/10).

Kegiatan Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu, Hayarna Basmin. Tujuan kegiatan sebagai salah satu upaya intervensi Pemprov Sulsel dan Pemkab Luwu dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Dalam sambutannya, Hayarna menyampaikan ucapan terima kasih atas dilaksanakannya kegiatan ini.

Katanya, ini wujud perhatian pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting yang difokuskan pada pasangan usia subur dan keluarga beresiko stunting.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena membantu memberi pemahaman kepada masyarakat khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar,” kata Hayarna.

Ia menjelaskan jika kader PKK harus dibekali metode pembinaan sehingga bisa membantu meningkatkan pemahaman dan keterampilan orang tua dalam pengasuhan anak balita, pemberian dan pemilihan menu bergizi.

Menurutnya persiapan generasi anak bangsa yang cerdas, berkarakter, berakhlak mulia sehingga dapat berprestasi. Sejak dini dibutuhkan investasi perhatian orang tua kepada anaknya.

“Keluarga yang bahagia bukan hanya dengan memiliki pasangan yang ideal kemudian memiliki keturunan, tetapi tujuan utamanya adalah bagaimana peran orang tua dalam mempersiapkan masa depan anak,” jelasnya.

Ketua Pokja Pembinaan Kampung KB dan Rumah Dataku BKKBN Sulsel, Irfan Roberto menjelaskan Indonesia telah melakukan berbagai giat percepatan penurunan angka stunting agar dapat turun hingga 14 persen.

“Jika tidak dilakukan berbagai intervensi maka dampaknya akan terasa 20-30 tahun ke depan, terutama bagi generasi emas anak bangsa pada tahun 2045,” kata Irfan.

Menurutnya BKKBN Provinsi gencar mengedukasi masyarakat untuk menghindari 4 poin yakni terlalu muda menikah, terlalu tua untuk melahirkan, terlalu banyak anak dan terlalu dekat jarak melahirkan.

“Kesemuanya ini beresiko terjadinya anak lahir stunting,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Luwu, Husain mengatakan bahwa para peserta kegiatan merupakan ibu rumah tangga dari keluarga yang beresiko stunting.

“Sengaja kita mengundang ibu-ibu dari keluarga beresiko stunting untuk lebih memahami program Dapur Sehat Atasi Stunting,” kata Husain. (rls/*)

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang IklanCalon Bupati Luwu 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *