Ratusan Nelayan Kabupaten Bone Tudang Sipulung Bahas Sejumlah Aspirasi 

Ratusan Nelayan Kabupaten Bone Tudang Sipulung Bahas Sejumlah Aspirasi 

SUARAPANTAU.COM – Ratusan Nelayan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan melakukan Tudang Sipulung merespon berbagai persoalan yang dihadapi oleh nelayan.

Agenda ini, dimotori oleh Asosiasi Nelayan Purse Saine (ANPS) Bone.

Dalam keterangan yang diterima Suarapantau.com Rabu, 25/10/2023), Nelayan Kabupaten Bone banyak mengeluhkann ketersediaan BBM sebagai kebutuhan penting bagi nelayan.

Hal itu, disampaikan oleh Anggota ANPS, Ikbal dalam keterangan persnya.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Komunitas Pedagang Ikan dan Nelayan di Sumut Deklarasi Dukung Prabowo

Ikbal Suarakan Aspirasi Nelayan Kabupaten Bone

Ikbal menyampaikan, aktivitas nelayan sangat bergantung pada ketersediaan sarana dan prasarana pendukung yang memadai dan dapat diakses dengan mudah.

“Apa yang dikeluhkan selama ini umumnya masih soal ketersediaan stok bahan bakar. Nelayan sepakat tentang pentingnya memastikan stok bahan bakar untuk mendukung aktivitas melaut,” terangnya.

Ikbal menambahkan, soal kesediaan stok BBM, menjadi salah satu isu yang kerap disuarakan oleh ANPS (Asosiasi Nelayan Purse Saine) Bone.

Baca Juga: Lembaga Kreatif Hitam Putih Sukses Gelar Diskusi Soal Tambang di Bone

Organisasi nelayan ini aktif melakukan advokasi baik dalam bentuk fasilitasi aspirasi nelayan maupun menyampaikan gagasan dalam forum bersama anggota dewan legislatif Kabupaten Bone.

“Bagaimana memastikan ketersediaan BBM ini pula yang menjadi salah satu topik yang dibahas dalam kegiatan Tudang Sipulung yang diadakan oleh ANPS Bone, pada 21 Oktober 2023 di Kelurahan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur,” ungkap Alumni Universitas Negeri Makassar ini.

Tudang Sipulung berlangsung meriah dengan hadirnya beberapa ponggawa nelayan dan sejumlah sawi, yang diperkirakan hadir sekitar 300-an orang.

Dengan mengangkat tema “Nelayan Berdaya, Maju Bersama, Bangkitkan Perekonomian” ANPS ingin menegaskan bahwa keberadaan mereka tidak sekadar wadah berkumpul kelompok nelayan.

Baca Juga: KNPI Makassar dan Pelindo IV Kolaborasi Bantu Nelayan di Pesisir Makassar

Mereka memiliki harapan agar nelayan dapat bangkit dan maju bersama demi mewujudkan kesejahteraan sehingga mampu mendorong bangkitnya perekonomian daerah dan juga perekonomian nasional.

Aspirasi Nelayan Kabupaten Bone

Bagaimana mewujudkan kesejahteraan bersama? Selain fasilitas infrastruktur dan akses pasar, serta kepastian ketersediaan bahan bakar, fasilitas tunjangan asuransi kesehatan dan jaminan keselaman kerja juga menjadi topik pembahasan dalam Tudang Sipulung kali ini. Harapan ANPS, fasilitas BPJS Ketenagakerjaan.

“Apa yang diharapkan oleh nelayan Bone sebenarnya tidak muluk-muluk,” ungkapnya.

Ketersediaan fasilitas untuk mendukung aktivitas serta dukungan dari pihak pemerintah terkait akses pelayanan asuransi kesehatan tentu akan menjadi kredit poin bagi upaya nelayan dalam meningkatkan kesejahteraan.

Baca Juga: ASR Konawe Selatan Peringati Hari Nelayan Nasional

“Jika nelayan berdaya dan sejahtera, maka perekonomian pasti bangkit,” lanjutnya.

Mengenai kegiatan Tudang Sipulung ini, sebenarnya merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, yang dilaksanakan di Kelurahan Panyula pada 31 Juli 2023.

Antusiasme perserta menurut Ikbal, menjadi indikator tersendiri bagi tumbuhnya kesadaran untuk berpikir lebih maju.

Karenanya, forum ini juga memproyeksikan bahwa program ANPS ke depan selain tetap mengawal aspirasi dari kelompok nelayan, hal penting lain yang menjadi agenda bersama adalah bagaimana menjaga agar nelayan tetap solid.

Baca Juga: Anggota DPR RI M Husni Kunjungi Kampung Nelayan Medan Belawan

Soliditas tentu dibutuhkan untuk merespon isu-isu yang terkait ketersediaan stok solar, juga upaya untuk mengurai sulitnya mendapatkan surat izin berlayar.

Memasuki tahun politik nanti, Ikbal tetap berharap agar nelayan tetap solid, meskipun memiliki pilihan yang berbeda. Menurutnya, bagaimanapun visi untuk organisasi untuk memperjuangkan kesejahteraan nelayan. “Aja’ lalo engka sipekka-pekka gara-gara Pemilu”.

Pemilu adalah agenda lima tahunan, namun kita punya visi jauh, sehingga organisasi dapat tetap menunjukkan eksistensinya untuk mengawal agenda-agenda pemberdayaan nelayan demi mewujudkan kesejahteraan bersama.

“Saat nelayan mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih maju, tentu akan berefek bagi bangkitnya perekonomian kita,” tutup Ikbal.

(***)

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang IklanCalon Bupati Luwu 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *