SUARAPANTAU.COM – Peran guru dalam perkembangan afektif peserta didik sangat signifikan untuk membentuk kepribadian anak sebagai peserta didik.
Seorang guru menjadi salah satu unsur penting dalam mengembangkan potensi diri anak dalam proses pembelajaran.
Definisi Guru
Siapa itu guru? Menurut KBBI guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Dalam bahasa jawa “guru” di istilahkan dengan “digugu lan ditiru”.
Oleh karena itu, guru sangat berpengaruh dalam sikap dan kepribadian peserta didiknya. Peserta didik adalah seseorang yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Afektif menurut KBBI yaitu berbagai perilaku yang berkaitan dengan perasaan, sedangkan aspek afektif yang di maksud disini yaitu berkaitan dengan tingkah laku peserta didik.
Baca Juga:
- Nina Nurhasanah: Peran Kecerdasan Moral Dalam Membangun Profil Pelajar Pancasila
- Irmada Ikhsania: Peran Bahasa untuk Meningkatkan Karakter
Aspek afektif ini mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, dan nilai. Pada zaman sekarang krisis tingkah laku peserta didik sangat merajalela. Sehingga sering di pertanyakan apa bedanya orang perpendidikan dengan yang tidak berpendidikan jika tingkah lakunya sama dengan orang yang tidak perpendidikan?
Bagaimana peranan guru dalam perkembangan aspek afektif?. Sebagai guru kita memiliki tanggung jawab penuh atas peserta didik salah satunya pada tingkah laku peserta didik tersebut.
Pengaruh Faktor Keluarga dan Lingkungan Bagi Anak
Sebelumnya ada beberapa hal atau faktor yang mempengaruhi tingkah laku peserta didik yaitu:
1. Faktor Keluarga
Keluarga merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam tingkah laku peserta didik. Keluarga yang harmonis memungkinkan peserta didik yang aktif, penyayang, ramah, kemampuan bersosialisasi yang tinggi, dan sebagainya. Sebaliknya, keluarga yang dapat dikatakan jauh dari kata harmonis memungkinkan peserta didik yang pasif, pemberontak, dan lain sebagainya. Maka dari itu, kerjasama keluarga dan guru secara tidak langsung saling berkaitan erat dan membutuhkan konsistensi yang baik pula.
Baca Juga:
- Perlunya Konseling, Antisipasi Ancaman Kekerasan Seksual Bagi Anak dan Perempuan
- Pendidikan dan Kemajuan Teknologi Berjalan Berdampingan
- Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dengan Jerman Hingga Finlandia
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan sekitar peserta didik dapat mencakup lingkungan masyarakat ataupun lingkungan sekolah yaitu berkaitan dengan pergaulan peserta didik tersebut.
Pergaulan yang baik dapat mempengaruhi adanya sikap ataupun tindakan yang mengarahkan kepada hal positif, sedangkan pergaulan yang kurang baik dapat mengarahkan peserta didik kepada hal negatif. Pentingnya memilah pergaulan ataupun pertemanan merupakan tindakan bijak yang harus dilakukan peserta didik
Seringkali jika ada peserta didik yang tingkah lakunya kurang tepat maka tidak jarang ditanyakan apa yang diajarkan gurunya? Gimana gurunya dalam mendidik peserta didiknya?. Jadi, setelah mengetahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkah laku peserta didik seharusnya kita paham dan memperbaiki dimana letak yang salah dari hal tersebut.
Sebagai pendidik kita juga harus sadar penuh atas tanggung jawab kita untuk mengarahkan peserta didik kearah yang seharusnya. Memanglah menjadi guru merupakan peranan yang sangat berpengaruh dan bertanggung jawab atas peserta didiknya.
Peran Guru Bagi Peserta Didik
Peranan guru dalam aspek afektif peserta didik sangat penting dalam membentuk perkembangan emosi, sikap, dan nilai-nilai moral peserta didik. Aspek afektif ini mencakup perasaan, sikap, dan nilai-nilai yang mendasari perilaku individu. Berikut adalah beberapa peranan guru dalam aspek afektif peserta didik:
1. Mendidik Sikap Positif
Guru berperan dalam membentuk sikap positif siswa terhadap diri sendiri, teman-teman, guru, dan lingkungan sekitarnya. Guru harus memberikan contoh sikap positif dan mengajarkan peserta didiknya cara berinteraksi dengan baik dengan orang lain.
2. Mengembangkan Empati
Guru dapat membantu peserta didik mengembangkan kemampuan empati dengan mempromosikan pemahaman dan perasaan terhadap perasaan orang lain. Hal ini membantu peserta didik untuk menjadi individu yang peduli dan sensitif terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.
3. Membentuk Karakter dan Etika
Guru memiliki peran dalam membentuk karakter peserta didik dan mengajarkan nilai-nilai moral serta etika. Mereka dapat mengintegrasikan nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, integritas, dan tanggung jawab dalam pembelajaran sehari-hari.
4. Mengelola Konflik
Guru perlu membantu peserta didik dalam memahami dan menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat dan produktif. Hal ini membantu peserta didik dalam mengatasi konflik interpersonal dengan bijak.
5. Mendorong Kreativitas dan Ekspresi
Guru dapat mendukung ekspresi kreatif peserta didik dan memberikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan dan ide mereka. Hal ini membantu peserta didik untuk mengembangkan identitas dan ekspresi diri mereka.
6. Mengajarkan Keterampilan Sosial
Guru dapat memberikan pelajaran tentang keterampilan sosial, seperti komunikasi efektif, kerja sama, dan negosiasi. Hal ini membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan baik dalam berbagai situasi sosial.
7. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional
Guru harus memahami dan mendukung kesejahteraan emosional peserta didiknya. Mereka harus memberikan dukungan ketika peserta didik mengalami stres, kecemasan, atau masalah emosional lainnya.
8. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif
Guru perlu memberikan umpan balik yang konstruktif terkait dengan perilaku dan sikap peserta didik. Hal ini membantu peserta didik untuk memahami dampak perilaku mereka terhadap orang lain dan lingkungan.
9. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Guru dapat membantu peserta didik membangun rasa percaya diri dengan memberikan kesempatan untuk meraih keberhasilan, memberikan dukungan, dan mengakui prestasi peserta didik tersebut.
10. Merancang Pengalaman Pembelajaran yang Menyentuh Hati
Guru dapat merancang pengalaman pembelajaran yang merangsang emosi peserta didik dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Hal ini dapat mencakup cerita, proyek seni, diskusi etis, dan sebagainya.
Peranan guru dalam aspek afektif peserta didik membantu membentuk individu yang memiliki sikap, nilai-nilai, dan emosi yang sehat dan positif. Hal ini penting dalam membantu peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi dan memiliki kesejahteraan emosional yang baik.
Begitupun aspek afektif membutuhkan kontribusi dan konsistensi yang baik dengan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi aspek afektif peserta didik. Tentu saja dengan kerjasama dan kontribusi yang baik dari beberapa pihak diharapkan peserta didik dapat memiliki kematangan tingkah laku yang positif dan dapat memajukan para generasi penerus bangsa.
Penulis: Anrizkha Thalia Priastanty