SUARAPANTAU.COM – Nelayan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan kembali mempersoalkan kelangkaan stok bahan bakar solar untuk operasional nelayan.
Menanggapi hal tersebut, beredar klaim Anggota DPR RI, Andi Yuliani Paris bahwa kapal-kapal penangkap ikan yang sebelumnya membutuhkan solar kini dioperasikan menggunakan gas.
Dalam potongan video singkat yang beredar, Andi Yuliani Paris menyebut pemerintah sudah melakukan kebijakan konversi.
giochi quiz online gratis italiano
stanza con idromassaggio
dove posizionare il seggiolino per bambini amazon
lebron 12 prezzo
lampada antica amazon
nike zoom fly flyknit intersport
costumi a mutanda
gummi sandalen baby
coleccion los futbolisimos
street one steppjacke gelb
the spectre piano cover
usb anschluss kaputt alternative
receveur de douche mosaique
jersey druckknöpfe prym
hilfiger socken herren sale
Baca Juga: Ratusan Nelayan Kabupaten Bone Tudang Sipulung Bahas Sejumlah Aspirasi
Sehingga temuan deretan jerigen berisi solar disinyalir dilakukan oleh orang tidak bertanggungjawab.
Sebab, kapal-kapal penangkap ikan yang sebelumnya membutuhkan solar kini dioperasikan menggunakan gas.
Respon berbeda disampaikan oleh Koordinator Bidang Hukum Asosiasi Nelayan Purse Sain (ANPS) Kabupaten Bone, Ikbal terkait nelayan sudah banyak yang konversi ke gas dari solar.
Menurut Ikbal, data yang dikemukakan oleh Andi Yuliana masih perlu dikroscek kebenarannya.
Baca Juga: Komunitas Pedagang Ikan dan Nelayan di Sumut Deklarasi Dukung Prabowo
Sebab, kapal kapal nelayan yang ada di pesisir khususnya di kecematan Tanete Riattang Timur masih memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap bahan bakar solar.
“Silahkan dikroscek, mesin yang digunakan kapasitas 6 slinder sampai 10 slinder faktanya masih menggunakan solar,” terang Ikbal kepada Suarapantau.com (3/12/2023).
Ikbal menjelaskan mekanisme penyaluran solar bersubsidi bagi nelayan menggunakan rekomendasi yang dikeluarkan pemerintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan sesuai ketentuan dalam Peraturan BPH Migas Nomor 17 Tahun 2019.
Sebelumnya, Ikbal bersama H. Abbas selaku Penasahat ANPS, H. Hasnawi selaku ketua dan beberapa pengurus ANPS Kabupaten Bone, tidak melewatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan pihak Direktorat BPH Migas.
“Tidak mudah memahami kelangkaan solar, sebab alur distribusi dan apa yang bisa diakses oleh nelayan terkadang mengalami disparitas yang tajam,” terangnya.
Sebelumnya, pihak Direktorat BPH Migas yang berkunjung langsung ke SPBU Palakka.
Menurutnya, jika skema yang telah diatur oleh pemerintah berjalan dengan baik, seharusnya kelangkaan bahan bakar tidak perlu terjadi lagi.
(Asran)