SUARAPANTAU.COM – Debat perdana Pilpres 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) menjadi topik hangat masyarakat tanah air.
Salah satu yang menjadi sorotan ketika calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menyebut pesaingnya Prabowo Subianto tidak tahan menjadi oposisi.
Direktur Literatur Institut, Asran Siara menyebut Anies Baswedan keliru jika ingin berdebat pada wilayah sepak terjang menjadi oposisi dengan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Puluhan Ribu Relawan Penuhi SICC Sentul Bogor Acara Waktunya Indonesia Maju Prabowo-Gibran
“Pak Prabowo sudah menjadi oposisi sejak muncul di pentas politik nasional sejak tahun 2004 beliau berada di luar kekuasaan pemerintahan. Kemudian membentuk Partai Gerindra di Tahun 2008 dan seterusnya,” terang Asran Siara.
Sementara kiprah Anies Baswedan menempatkan dirinya sebagai oposisi pemerintah baru beberapa waktu belakangan ini saja.
“Jadi tidak sepadan jika Pak Anies membandingkan kiprahnya sebagai oposisi dengan sepak terjang Pak Prabowo,” lanjutnya.
Baca Juga: Minim Anggaran, Spanduk Keliling Jadi Solusi Relawan Anies-Muhaimin
Asran Siara menambahkan bergabungnya Prabowo Subianto sebagai bagian dari pemerintahan lebih dilatarbelakangi karena unsur kegentingan dan kepentingan bangsa.
“Dalam beberapa kesempatan saya menyebut bahwa sebagai warga negara kita berutang budi terhadap sosok yang bernama Prabowo Subianto. Memilih bergabung di pemerintahan ditengah kondisi disintegrasi bangsa pasca meruncing situasi sosial politik masyarakat pasca Pemilu 2019,” terang Asran Siara.
Baca Juga: Ketum DPP Tani Merdeka Don Muzakir Hadiri Deklarasi Nelayan dan Petani Rembang Dukung Prabowo-Gibran
“Bisa kita bayangkan kondisi stabilitas nasional dalam beberapa waktu belakangan ini, jika seorang Prabowo tidak memilih langkah politik yang tidak populer dan mengorbankan perasaan pribadinya. Kita tidak akan merasakan situasi seperti hari-hari ini. Kita akan menghadapi kenyataan situasi disintegrasi bangsa yang buruk disemua lini kehidupan bernegara,” lanjutnya.
Lebih jauh, Asran Siara menyebut pengalaman seorang Prabowo Subianto berperan sebagai oposisi pemerintah tidak perlu diragukan.
“Pak Prabowo itu sangat matang, diibaratkan jauh lebih banyak makan asam garam menjadi oposisi. Apalagi jika hanya dibandingkan dengan sosok Anies Baswedan,” tutupnya.
(***)