GENERASI Z adalah kelompok yang tumbuh dalam kilatan teknologi modern, kini bersiap memasuki panggung politik pada Pemilihan Umum 2024.
Meskipun belum sepenuhnya mencapai usia pemilih, keberadaan mereka sudah terasa cukup signifikan. Dengan memahami peran dan karakteristik unik yang mereka bawa, tidak bijaksana untuk meremehkan kontribusi serta dampak Generasi Z dalam proses demokrasi.
Teknologi sebagai Identitas Gen Z
Generasi Z, seringkali disebut sebagai generasi internet, memiliki ciri khas dalam keterhubungannya dengan teknologi. Dibesarkan dalam era internet, smartphone, dan media sosial, mereka mampu mengakses informasi secara cepat dan global.
Hal Inilah yang membuat mereka memiliki kepekaan yang tinggi terhadap isu-isu global, memberikan dimensi baru pada cara mereka memandang politik.
Baca Juga: Relawan MPG Galang Dukungan Milenial dan Gen Z Menangkan Prabowo-Gibran
Penting untuk diingat bahwa sosial media bukan hanya platform hiburan bagi Generasi Z, melainkan alat untuk menyuarakan opini mereka. Dengan jutaan pemuda yang aktif di berbagai platform, pesan politik dapat menyebar dengan cepat. Oleh karena itu, Pemilu 2024 akan menjadi ajang di mana kehadiran online Generasi Z dapat berdampak besar terhadap persepsi publik terhadap kandidat dan isu-isu utama.
Keterlibatan Aktif di Dunia Nyata
Meskipun dikenal sebagai generasi digital, Generasi Z juga menunjukkan keterlibatan aktif dalam dunia nyata. Partisipasi mereka dalam aksi sosial, demonstrasi, dan kegiatan lokal menjadi bukti bahwa mereka tidak hanya terpaku pada layar gadget mereka.
Hal Ini adalah tanda bahwa mereka ingin melihat perubahan nyata dalam masyarakat mereka dan bersedia terlibat secara langsung untuk mewujudkannya.
Kesadaran akan isu-isu sosial dan lingkungan menjadi poin fokus yang kental dalam keterlibatan Generasi Z.
Baca Juga: Ananda Bahri: TKN Muda Prabowo-Gibran Target Raih Suara Milenial dan Gen Z 70 Juta Suara
Pemilu 2024 kemungkinan akan menjadi ajang di mana kandidat yang mampu mengakomodasi nilai-nilai keberagaman, keadilan sosial, dan keberlanjutan akan mendapatkan dukungan kuat dari generasi ini.
Oleh karena itu, meremehkan peran mereka dalam dinamika politik lokal dan global dapat menjadi kesalahan strategis yang mahal.
Perspektif Segar untuk Politik
Generasi Z membawa perspektif segar dan inovatif dalam politik. Pandangan mereka yang inklusif, pemikiran kritis yang terasah, serta pemahaman mendalam tentang teknologi menjadi kombinasi unik yang dapat membentuk dinamika politik yang lebih progresif. Isu-isu seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan hak asasi manusia menjadi fokus utama bagi generasi ini.
Dalam Pemilu 2024, kemungkinan besar mereka akan menjadi penentu keberhasilan suatu kandidat atau partai. Kandidat yang mampu menyajikan solusi konkret terhadap isu-isu yang dianggap penting oleh Generasi Z akan mendapatkan dukungan yang kuat. Oleh karena itu, meremehkan daya saing politik generasi ini adalah tindakan yang tidak bijaksana.
Baca Juga: Putusan MK Kado Terbaik Kepemimpinan Milenial dan Gen Z
Isu ekonomi dalam pendidikan
Generasi Z membawa dampak signifikan terhadap politik saat ini melalui isu ekonomi dan pendidikan yang mereka tekankan. Secara politik, kesulitan ekonomi yang mereka hadapi telah menjadi poin penting dalam agenda politik.
Partai-partai dan kandidat-kandidat diharapkan untuk memberikan solusi konkret terkait kesempatan pekerjaan yang lebih baik, akses pendidikan yang terjangkau, serta langkah-langkah untuk mengurangi beban utang pendidikan.
Isu-isu ini tidak hanya mempengaruhi opini Generasi Z, tetapi juga menggerakkan partisipasi mereka dalam proses politik, baik melalui pemilihan umum, kampanye sosial, atau advokasi online yang aktif.
Dalam politik saat ini, Generasi Z juga mempengaruhi agenda pendidikan dengan menuntut perubahan yang lebih progresif.
Mereka mencari pemimpin-pemimpin politik yang memiliki visi untuk merombak sistem pendidikan, memperkenalkan inovasi dalam pembelajaran, serta menjamin kesetaraan akses terhadap pendidikan yang berkualitas.
Gerakan dan suara mereka dalam mendesak perubahan pendidikan telah membentuk narasi politik, memaksa para pemimpin untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap isu-isu pendidikan yang menjadi sorotan Generasi Z.
Pengaruh Suara Gen Z di Pemilu
Generasi milenial yang lahir pada periode (1981-1996) menjadi pemegang suara sebanyak 33%. Generasi X kelahiran (1965-1980) akan menjadi pemilih dengan jumlah suara terbesar kedua sebanyak 28%.
Sementara, Generasi Z yang terhitung lahir (1997-2012) akan memegang peranan dalam pemilihan sebanyak 23% suara. Generasi Baby Boomer kelahiran era (1946-1964) berperan 14% suara. Generasi Pre-Boomer yang lahir sebelum (1945) menjadi pemilih terkecil hanya 2%.
Baca Juga: MPR RI Kolaborasi Gen Z Bandung Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Pemilih terbesar ketiga berasal dari generasi Z yang bisa memilih atau dengan rentang usia 17-26 tahun. Artinya, lebih dari setengah atau 56% suara dikuasai generasi milenial dan Z. butuh meraih hati anak muda untuk memenangkan pilpres. Atau dengan suara generasi z sebesar 23% saja belum ada partai yang mampu maraup sebesar itu di 2 dekade terakhir.
Kesimpulan: Menangkap Momentum Generasi Z
Pemilu 2024 akan menjadi panggung bagi generasi yang tumbuh dalam dinamika digital dan global. Generasi Z, sebagai pemain baru, membawa energi, keberanian, dan pandangan yang tidak boleh diabaikan.
Melalui keterlibatan online dan offline mereka, serta pandangan segar terhadap isu-isu krusial, mereka dapat menjadi kekuatan pengubah dalam politik masa depan.
Meremehkan peran Generasi Z adalah seperti menutup mata terhadap evolusi politik yang sedang terjadi. Melibatkan mereka dalam proses demokrasi, mendengarkan aspirasi serta ide-ide mereka, adalah langkah cerdas bagi para pemimpin politik.
Baca Juga: Catat! Sons of Adam Adakan Lomba Khusus Gen Z Pelajar SMA se-Kota Makassar Peringati Sumpah Pemuda
Dengan memahami serta menghargai peran mereka, Pemilu 2024 dapat menjadi momen penting untuk membentuk masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing.
Generasi yang memiliki peran baru dalam panggung politik di pemilihan umum 2024 sangat ditunggu apakah keikutsertannya akan menjadi poros baru dalam menentukan masa depan Indonesia. Dengan keunggulan teknologi dan cara membaca politik yang beragam diharapkan bisa menjadi aura baru yang dapat mengarahkan Indonesia kepintu yang tepat untuk Indonesia emas 2045.
Penulis: Hardi Noor
*Mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS)