SUARAPANTAU.COM – Makanan khas Makassar yang terkenal dengan sebutan Tenteng Malino menjadi primadona bagi pecinta kuliner di Kota Malino, Gowa, Sulawesi Selatan.
Makanan yang sederhana namun memiliki cita rasa yang unik ini terbuat dari bahan utama gula merah dan kacang tanah.
Awalnya, Malino dikemas dalam bentuk permen dengan pembungkus dari kulit jagung, namun seiring berjalannya waktu, kemasannya diganti menjadi plastik.
Baca Juga: Mengenal Kue Bandang Pisang Makanan Khas Bugis
Hal ini disampaikan dari pemilik usaha Ibu Nurhaeni.
Cara Buat Kue Tenteng Malino
Adapun proses pembuatan kue Tenteng Malino dimulai dengan melelehkan gula merah di atas wajan atau panci hingga mengental.
Kemudian, kacang tanah ditambahkan ke dalam adonan gula merah yang sudah cair.
Semua bahan diaduk hingga mulai mendingin, kemudian dicetak sesuai ukuran dan dikemas dengan menggunakan plastik.
Baca Juga: Tahukah Anda Asal-Usul dan Keunikan Kue Kembang Goyang Betawi
Dengan harga yang terjangkau, sekitar Rp 10 ribu, konsumen dapat memperoleh 5 tengteng.
Untuk menggali informasi lebih lanjut tentang pembuatan oleh-oleh Tenteng Khas Malino, kami berkesempatan mewawancarai pengusaha Tenteng Malino Ibu Nurhaeni dan seorang pembeli setia Tenteng Malino yang Bernama Kak Alya.
Dalam wawancara dengan pengusaha Tenteng Malino, beliau menjelaskan beberapa hal terkait usaha makanan ini.
Baca Juga: Kisah Abas Penjual Buah Lontar Raup Rp 6 Juta Sehari
Menjawab pertanyaan mengenai inspirasi memulai usaha makanan ini, pengusaha memaparkan bahwa potensi besar dari makanan khas Tenteng Malino di Malino.
Hal ini, menjadi alasan utama untuk memulai usaha ini. Tenteng menjadi oleh-oleh favorit bagi pengunjung yang datang ke Malino.
Pengusaha juga menggambarkan bahwa konsep dan keunikan dari usaha makanan ini terletak pada kebersihan dan kualitas Tenteng Malino yang dihasilkan.
Baca Juga: Indahnya Wisata Air Terjun Bantimurung Maros
Meskipun tidak memiliki keunikan yang signifikan dengan Tenteng Malino yang dijual oleh pedagang lain.
Pengusaha menekankan bahwa pelanggan merasa Tenteng Malino yang mereka produksi lebih enak dan berkualitas.
Ketika ditanya mengenai perbedaan dengan pesaing di industri yang sama. Pengusaha menjelaskan bahwa mereka memproduksi dan menjual Tenteng Malino secara mandiri, sedangkan beberapa pedagang lain hanya menjual kembali Tenteng Malino dari pemasok lain.
Baca Juga: Dinas Ketahanan Pangan Luwu Gelar Gerakan Pangan Murah
Selain itu, pengusaha juga menjual kue Tenteng Malino secara grosir kepada pedagang yang ingin menjual kembali.
Dalam menjaga kualitas produk, pengusaha mengatakan bahwa mereka memilih bahan baku yang berkualitas dengan membelinya langsung dari pedagang terpercaya.
Mereka juga menjalin hubungan yang baik dengan para pemasok dengan menjaga komunikasi yang baik dan membayar hutang secara rutin.
Sementara itu, dalam wawancara dengan seorang pembeli Tenteng Malino, ia menjelaskan bahwa yang membuatnya tertarik untuk membeli Tenteng Malino adalah makanan khas tersebut menjadi oleh-oleh yang terkenal dan lezat di Malino.
Ia juga menyukai rasa Tenteng Malino yang autentik dan khas.
Mengenai harga kue Tenteng Malino, pembeli mengungkapkan bahwa ia merasa harga yang ditawarkan sangat terjangkau dan sesuai dengan rasa yang didapatkan.
Pengusaha kue Tenteng Malino juga menjelaskan bahwa mereka masih mengandalkan metode promosi dari mulut ke mulut untuk memperkenalkan usaha makanan mereka kepada calon pelanggan.
Komunikasi yang baik dengan pelanggan dan memberikan pengalaman yang menyenangkan juga dianggap penting untuk menciptakan hubungan baik dengan pelanggan.
Meskipun tidak terlalu fokus pada pengukuran keberhasilan dari segi keuangan, pengusaha menganggap bahwa apabila semua kewajiban dan kebutuhan mereka terpenuhi, itu menjadi indikator keberhasilan dalam menjalankan usaha makanan mereka.
Dengan kelezatan tradisional Tenteng Khas Malino yang memanjakan lidah, tentu tidak mengherankan jika makanan ini menjadi favorit di Kota Malino.
Penulis: Nur Indiyawati