SUARA PANTAU – Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian khusus sebagai langkah pengendalian, Kamis 13 Juni 2024.
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di seluruh dunia dilaporkan cukup tinggi yakni mencapai 390 juta infeksi virus Dengue per tahun.
Serta diperkirakan ada 3,9 miliar orang yang berisiko terinfeksi DENV ini.
Sementara di Kabupaten Sidoarjo sampai tanggal 5 Juni 2024 ditemukan 242 kasus dengan dua kematian.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit serius yang mesti diantisipasi dan dibutuhkan upaya serius dalam pencegahannya.
Plt Bupati Sidoarjo Subandi meminta kepada jajaran untuk melakukan pencegahan dan pengendalian secara serius Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hal tersebut, tidak terlepas dalam rangka memperingati ASEAN Dengue Day (ADD) Tahun 2024 setiap tanggal 15 Juni.
Upaya Plt Bupati Sidoarjo Subandi Kendalikan DBD
“Salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu menggalakkan penyuluhan dan pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras, menutup, mendaur ulang, plus kegiatan lain yang mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk Aedes aegypti,” kata Plt Bupati Sidoarjo Subandi.
Ia mengemukakan pemberantasan sarang nyamuk tersebut dilaksanakan serentak dengan melibatkan kepala daerah, seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), beserta semua lapisan masyarakat.
“Kami telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bupati Sidoarjo tentang imbauan penyelenggaraan kegiatan peringatan ASEAN Dengue Day (ADD) Tahun 2024 di lingkungan Pemkab Sidoarjo. SE Bupati Sidoarjo ini merupakan bentuk nyata dukungan peringatan ADD setiap tanggal 15 Juni,” katanya.
Dalam SE tersebut tertulis, “Mengimbau semua elemen bergerak secara rutin minimal seminggu sekali, giat menguras, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas di lingkungan tempat tinggal masing-masing.”
Plt Bupati Sidoarjo Subandi juga mengimbau masyarakat untuk menghindari gigitan nyamuk.
Dengan memakai produk antinyamuk, memakai kelambu saat tidur, serta memakai baju lengan panjang, serta memelihara ikan pemakan jentik.
“Seluruh pihak diharapkan dapat menjalin komunikasi, berkoordinasi, dan berkolaborasi, dalam pencegahan dan pengendalian DBD di wilayah masing-masing,” katanya.
Dalam SE Bupati Sidoarjo tersebut dijelaskan bahwa DBD merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian yang cukup tinggi di Indonesia.
Hal tersebut, disebabkan oleh infeksi virus Dengue (DENV) melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
(***)