SUARAPANTAU.COM – Sabriani, mahasiswi Ilmu Komunikasi Unismuh Makassar angkatan 2021 , meraih juara 1 pada cabang lomba Karya Tulis Ilmiah Hadits (KTIH) Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) ke-VII tingkat Kabupaten Sinjai.
Kompetisi ini digelar di Aula Desa Saotengah, Kecamatan Tellulimpoe dan diikuti oleh peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sinjai. Selasa (18/2/2025) kemarin.
Sabriani sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian ini, mengingat dirinya pertama kali mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah Hadist (KTIH).
“Saya merasa bersyukur dan bangga, karena ini pertama kalinya saya ikut dalam cabang lomba Karya Tulis Ilmiah Hadist (KTIH). Saya mempersiapkan diri untuk ikut lomba ini sudah jauh-jauh hari dan Alhamdulillah bisa mendapatkan juara 1,” ujarnya.
Pada cabang lomba Karya Tulis Ilmiah Hadits (KTIH) memiliki beberapa tahapan, dimulai dari seleksi awal penyisihan, yaitu membuat KTI selama 8 jam hingga sesi presentasi di hadapan dewan hakim yang menilai.
Sabriani bersaing dengan 11 peserta lainnya dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Sinjai.
Dalam lomba ini, Sabriani sebagai satu-satunya peserta yang mengangkat tema tentang ketahanan pangan. Berbeda dengan peserta lainnya yang mengangkat tentang tema ketahanan keluarga.
Karya yang ditulis membahas bagaimana kondisi pangan di kecamatan Tellulimpoe dan upaya dalam menjaga ketahanan pangan karena isu ketahanan pangan menjadi sangat penting dan tentunya juga menjelaskan bagaimana pangan sangat penting dalam perspektif hadits.
Ia juga menyampaikan bahwa persiapan lomba dilakukan dengan intens. Ia harus bimbingan dengan para pembina yang ada di Kecamatan Tellulimpoe serta teman- teman yang telah mengikuti lomba di tahun sebelumnya.
Dalam bimbingan, ia mencari referensi sebanyak mungkin dari jurnal, buku, dan tafsir hadist yang relevan dengan tema yang diangkat karena pada tahap penulisan KTIH, peserta tidak diperkenankan menggunakan internet dan bantuan HP.
Peserta hanya diperkenankan untuk membawa referensi penulisan dalam bentuk fisik dan hanya bisa menggunakan laptop yang telah disterilisasi oleh panitera dan membuka dokumen word kosong.
Ia pun memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan STQH yang menurutnya menjadi ajang penting untuk menggali pemikiran kritis generasi muda.
“Lomba seperti ini luar biasa karena membuka cakrawala anak-anak muda untuk menunjukkan idenya dalam bentuk tulisan dengan mengkolaborasikan data faktual dan hadist,” ungkapnya.
Terakhir, ia berharap bisa menuangkan kembali idenya pada STQH Tingkat Provinsi yang Insyaallah akan digelar di Luwu Utara pada tanggal 11-20 April mendatang.
“Saya berharap bisa membuat Karya Tulis Ilmiah Hadist (KTIH) yang lebih inspiratif dan bermanfaat bagi banyak orang serta dapat mengharumkan nama baik Kabupaten Sinjai di tingkat Provinsi dengan menampilkan yang terbaik” pungkasnya.
(***)