Manuver Cantik Jenderal, Koalisi Prabowo Makin Kuat

SUARAPANTAU.COM – Manuver cantik Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono membuat peta politik nasional berubah di sisa kurang dua minggu lagi pendaftaran Capres dan Cawapres.

Pilpres 2019, semakin dekat semakin jelas siapa yang akan jadi pemeran utama pada Pilres nantinya.

Hingga saat ini hanya ada dua tokoh yang bisa dipastikan maju sebagai kandidat di Pilpres 2019 yakni raja dari istana negara saat ini Joko Widodo dan sang Penantang pejuang Indonesia Raya Prabowo Subianto.

Kedua kubuh telah merencanakan strateginya masing-masing dan sekarang sedang berusaha mendulang koalisi agar lebih besar kemungkinan mereka dapat memenangkan pertarungan Pemilihan Presiden oleh rakyat Indonesia.

Bacaan Lainnya

Bukan hanya Elektabilitas dan visi-misi suatu tokoh yang menjadi kekuatan pada pertarungan ini tapi Koalisi yang terbangun juga akan sangat mempengaruhi berbagai variable kemungkinan berhasil atau tidaknya usungan mereka untuk meraih gelar Presiden Republik Indonesia.

Berdasarkan penuturan para politisi PDIP dan HANURA kubuh koalisi Joko Widodo telah mengantongi nama yang akan diusungnya menjadi cawapres.

Serta diharapkan koalisi partai yang telah terbentuk untuk mengusung Joko Widodo tetap Presiden mereka harapkan tidak akan berubah.

Jadi saya tidak akan mengupas panjang lebar tentang itu namun yang menurut saya seru untuk di kupas yaitu keputusan SBY sebagai Ketum Partai Demokrat.

Partai Demokrat mendukung sepenuhnya Prabowo Subianto maju sebagai calon Presiden RI tanpa ada desakan sama sekali dari pihak PD untuk siapa cawapresnya.

Namun saya juga tidak akan mengulas lebih dalam tentang itu, yang ingin saya kupas disini adalah manuver para jenderal dalam pertarungan Pilpres 2019.

Siapa yang tak kenal sosok prabowo subianto sebagai mantan Jenderal TNI-AD yang kiprahnya di dunia militer sangat cemerlang, Prabowo sebelumnya telah mencalonkan diri sebagai Presiden pada tahun 2014 silam namun takdir berkata lain.

Mungkin belum saatnya, akan tetapi menariknya pada pilpres 2014 yang lalu selisih suara Prabowo-Hatta dan Jokowi JK hanya 8 Juta suara.

Melihat situasi negara yang menurut Prabowo semakin terpuruk di era kepemimpinan Jokowi ini apalagi dengan semangat masyarakat akan dukungan tahun 2014 silam.

Prabowo bersemangat akan maju dan percaya akan di beri amanah oleh rakyat Indonesia untuk memimpin selama lima tahun kedepan.

Keseruannya berlanjut ketika Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Jenderal Purn. Telah menyatakan dukungannya untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres 2019.

Diketahui SBY yang juga mantan presiden Republik Indonesia dua periode bertuntun ini juga dikenal sebagai seorang jenderal yang sangat cerdas, kecerdasannya terbukti dengan duduknya ia sebagai presiden selama dua periode.

SBY boleh dikatan orang yang bisa melihat peluang dan menentukan strategi sebagaimana juga diketahui sederet prestasi yang telah ditorehkan di Indonesia.

Diantaranya pembangunan infrastruktur 293 waduk, 1221 bendungan embung dan 7,29 juta hektar irigasi kemudian di bidang perekonomian masuk dalam kekuatan G-20 Negara dengan Perekonomian Terkuat Dunia 2009 (periode pertama).

Kemudian PDB yang sebelumnya hanya 2 ribu Triliun naik menjadi 10 ribu Triliun serta pendapatan per-kapita rakyat naik hamper 4 kali lipat dan banyak lagi.

Nah berdasarkan beberapa survey yang saya lihat juga tidak sedikit diantaranya menyetakan kepuasan terhadap kinerja SBY dibanding pemerintahan sekarang, jadi boleh dikatakan bahwa koalisi SBY dengan Prabowo merupakan kekuatan yang tak dapat diremehkan lagi.

Yang menambah keseruan dari judul yang saya angkat adalah selain Prabowo dan SBY, nama Jenderal Gatot juga disebut akan bergabung pada Koalisi tersebut.

Seorang Gatot Nurmantyo juga memiliki amunisi yang lumayan besar dari pendukungnya bahkan sudah ada yang mencanangkan beliau maju sebagai Capres 2019.

Serta dukungan beberapa relawan-relawan Gatot yang sedianya juga akan legowo menerima keputusan beliau untuk mendukung Prabowo Subianto menjadi Presiden 2019 sekiranya Gatot bergabung dalam koalisi.

Ada yang bilang ini merupakan pertandingan ulang 2014 yaitu Jokowi vs Prabowo ada pula yang mengatakan ini adalah pertandingan para sepuh Megawati vs SBY.

Diluar dari opsi mana yang benar dan perbandingan kekuatan mereka, keduanya sama-sama memiliki peluang yang besar, Jokowi sebagai petahana dan juga sebagai Petugas Partai yang di ketuai oleh Megawati, masih memiliki kekuatan sebagai Presiden.

Disisi lain Prabowo juga masih mengandalkan suara rakyat yang setuju akan banyaknya ketimpangan di Negeri ini dan dibackup beberapa Jenderal serta persatuan para ulama di indonesia yang merasa gerah dengan rezim sekarang.

Namun semuanya kembali kepada rakyat Indonesia siapa yang menurut rakyat paling pantas memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan.

Nah mungkin ringkas dulu ulasan saya kali ini dikarenakan banyak hal yang ingin saya kupas tapi sekarang masih sedang ditunggu datanya, jadi kita sabar dulu menunggu kejutan kejutan baru dari Koalisi 2019GantiPresiden ini.

Terimakasih, Wassalam.

Penulis: Ibrahim

Baca Juga:

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang Iklan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *