SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan program Kartu Pra Kerja menjadi buffer untuk mereka yang terkena PHK.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Program Kartu Prakerja menjadikan jumlah pengangguran pada kelompok penerima program tersebut menurun dan terjadi peningkatan cukup besar di kelompok wirausaha, yaitu naik 13 persen, setelah menerima Program Kartu Prakerja.
“Kartu Prakerja merupakan salah satu yang lahir dan jadi bagian dalam penanganan pandemi serta hal ini juga menjadi buffer untuk mereka yang terkena PHK,” jelasnya dikutip dari liputan6, Jumat (22/10/2021).
Pemerintah memulai Program Kartu Prakerja di masa pandemi untuk menopang masyarakat tetap bertahan di masa pandemi. Program Kartu Prakerja ini juga menekan laju angka pengangguran.
Program Kartu Prakerja merupakan salah satu keberhasilan kebijakan Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju yang salah satunya memprioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Hingga Batch ke-21, telah terdapat 75 juta pendaftar sejak program ini dibuka pertama kali pada 11 April tahun 2020.
Menko Airlangga menyampaikan bahwa antusias masyarakat ini menggambarkan bahwa terjadi literasi digital Indonesia yang cukup baik.
Meskipun mengandung aspek bantuan sosial, program ini mensyaratkan partisipasi aktif pesertanya mulai dari mendaftarkan diri, mengikuti proses seleksi, mengikuti dan menyelesaikan pelatihan hingga akhirnya mendapatkan dana berupa bantuan sosial.
Pelatihan-pelatihan yang ada pada Program Kartu Prakerja memiliki tujuan utama untuk meningkatkan SDM Indonesia dengan skilling, upskilling, dan reskilling.
Untuk itu, standar pelatihan Program Kartu Prakerja disempurnakan secara berkala.
Penyempurnaan standar pelatihan ini merupakan kolaborasi Pemerintah dengan melibatkan dukungan dari Perguruan Tinggi dan Akademisi.