SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam Forum Demokrasi Mahasiswa Alor Jakarta (FDMA-JAKARTA) menggelar aksi di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupi (KPK) RI terkait pemberantasan korupsi di Pemda Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu 9 Februari 2022.
Dalam tuntutannya, massa aksi menyerukan KPK RI turun tangan terhadap dugaan sejumlah proyek fiktif dan mark-up di Kabupaten Alor.
Koordinator aksi, Halik Moka menyerukan praktek korupsi di Kabupaten Alor sudah sangat kronis.
“Jika di era orde baru korupsi tersentralisir pada kroni oligarki maka diera reformasi ini dengan UU otonomi daerah telah memberikan kekuasaan penuh pada kepala daerah (Bupati) untuk mengatur ekonomi dan politiknya dan sekaligus berpotensi besar menyalahgunakan kekuasaan yang ada,” ujarnya saat berorasi di depan KPK.
Pihaknya mengaku memiliki bukti sejumlah kasus korupsi di Kabupaten Alor.
Data di lapangan terkait banyaknya proyek infrastruktur di Kabupaten Alor yang Mark-up. Hingga dugaan pencucian uang dan potensi gratifikasi yang melibatkan Bupati Kabupaten Alor, Amond Djobo.
Menurutnya, praktik tersebut telah merugikan negara milyaran bahkan triliunan rupiah.
“Mendesak Komisi Pemberentasan Korupsi untuk memeriksa Bupati Alor atas dugaan kasus proyek fiktif dan mark-up,” tegasnya.
Massa aksi juga mendesak KPK untuk segera mengaudit Harta Kekayaan (Aset) Bupati Alor yang dinilai tidak sesuai dengan LHKPN senilai 1,2 Miliyar. Padahal diduga memiliki aset di berbagai daerah dengan nilai yang fantastis.
Berikut jumlah Proyek fiktif dan Mark-up di kabupaten Alor yang dirilis Forum Demokrasi Mahasiswa Alor Jakarta (FDMA-JAKARTA) diantaranya:
- Proyek tahun 2017-2018 dikerjakan CV.Jery Karya dengan kemampuan 2,5 Miliyar
- Tahun 2017 peingkatan jalan ruas Bakalang abangiwang, CV jeri Karya senilai 6 Miliyar .
- Proyek Tahun 2017 peningkatan Jalan ruas Nuhawala kaka maura Puntaru ,CV Jery Karya senilai 5 Miliyar
- Tahun 2018 peningkatan Jalan ruas Nuhawala kakamauta Puntaru senilai 2,5 Miliyar ,CV Jery Karya
- Pembangunan jalan Ruas lola-Tangjung Gereja ahalmin margeta senilai 2,2 Miliyar CV harapan
- Pembangunan Irigasi di Keleasi senilai 1,8 Mliyar manggkrak namun sudah dinyatakan selesai CV Jery Karya
- Proyek DAK pasar rakyat Lipa senilai 8,7 Miliyar
Selain itu juga dugaan korupsi lainnya yakni kasus korupsi DAK pendidikan Alor senilai 27 Miliyar pada tahun
anggaran 2019, yang kini menjerat Kadis Pendidikan Kabupaten Alor, Alberth Ouwpoly.
(*/rls)