Kalau presiden tidak mungkin netral, lalu apa yang harus dilakukan oelh presiden..? yang harus dilakukan adalah cawe cawe diam diam tanpa merusak jalannya pemilu.
Cawe-cawe dibelakang layar agar tidak terjadi keributan dan pembelahan yang tajam antar kelompok.
Era SBY rasanya tidak mngkin tidak ada keterlibatan dalam merancang pemenangan pemilu oleh presiden.
Tapi SBY tidak pernah memperlihatkan kepada publik sehingga tidak terjadi keributan yang menyita pikiran dan waktu untuk mengurusi hal hal yang tidak begitu subtantif dalam menghadapi pemilu 2024.
Era SBY terutama 2009 dan 2014, cawe cawenya positif yang sebatas berupaya merancang arah parpol yang ia pimpin dan memastikan pemilu berjalan baik.
Cawe-cawe terang terangan karena kegalauan politik Presiden Jokowi..?
Apa yang disampaikan Presiden Jokowi bisa jadi adalah bentuk kegalauan politik, saya menduga Jokowi saat ini tidak lagi memiliki kekuasaan politik diakhir periodenya.
Sehingga jalan satu satunya adalah menyampaikan kepada publik seolah oleh dirinya adalah king maker yang sesungguhnya.
Sebelumnya kita melihat Jokowi endorse Prabowo lalu tiba tiba PDIP menetapkan Ganjar sebagai Bacapres yang artinya Jokowi tidak lagi punya kuasa atas PDIP.
Dengan ketiadaan kuasa atas PDIP, Apakah Jokowi akan terang terangan dukung Pabowo..?
Sampai hari ini belum ada kepastian, meski gerakan Gerindra termasuk Baliho di DKI yang berisikan gambar Jokowi dan Prabowo dan juga pernyataan Prabowo yang mempertegas akan melanjutkan program Jokowi menjadi pesan politik kepada publik sekaligus pesan kepada Jokowi untuk segera mengakhiri kegalauannya.
Kutukan periode kedua memang berbahaya, apalagi tidak mampu memposisikan diri sebagai negarawan, kenapa Jokowi tidak netral saja dihadapan publik..? toh anak dan menantunya sudah pada tahapan karir politik yang bagus, kenapa harus menceburkan diri..? kenapa tidak cawe cawe positif saja seperti era SBY.