MAKASSAR, SUARAPANTAU.COM – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Makassar menyampaikan apresiasi atas langkah konkret Pemerintah Kota Makassar dalam menjalankan agenda 100 hari kerja. Lebih khusus dalam aspek pemberdayaan kepemudaan.
Ketua Bidang Kepemudaan KNPI Makassar, Try Sutrisno menilai sejumlah informasi yang menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar belum bekerja adalah bagian dari kritik yang sifatnya membangun.
Yang pasti, kata Bung Nono–sapaan akrab Try Sutrisno, sejumlah program strategis Pemkot Makassar sudah berjalan dengan baik. Misal, kata dia, membangun Creative Hub sebagai pusat aktivitas kreatif pemuda.
“Meski belum rampung sepenuhnya, tapi kegiatan dan mobilisasi komunitas pemuda dalam program Creative Hub sudah mulai berlangsung,” kata Bung Nono.
Ia mengaku tahu betul proses program ini dijalankan. Bahkan, kata dia, Pemkot tidak menunggu fisiknya rampung untuk memulai gerakan.
“Kami kira ini adalah bentuk keberanian dan ketegasan dalam menjawab kebutuhan pemuda dengan segera,” ujarnya.
Selain itu, kata Bung Nono, KNPI Makassar sebagai rumah pemuda juga mencatat keterlibatan aktif pemuda dalam berbagai forum, pelatihan, serta dukungan fasilitasi ruang berkreasi yang mulai terstruktur.
“Saya kira ini menjadi bukti bahwa Pemkot Makassar tidak hanya bekerja di balik meja, tetapi turun langsung membangun ekosistem partisipatif yang menyentuh kebutuhan real masyarakat muda,” tegasnya.
Selanjutnya, kata dia, jelang titik 100 hari kerja kepemimpinan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham, Pemkot Makassar tidak hanya berpacu dengan waktu, tetapi juga dengan keberpihakan yang jelas terhadap sektor strategis, termasuk penguatan SDM pemuda, inovasi, dan ekonomi kreatif.
“Kami percaya pembangunan tidak selalu harus ditunjukkan lewat seremoni besar. Aksi nyata, meski sederhana tapi berdampak, itulah yang dibutuhkan pemuda hari ini dan itu sudah mulai terlihat,” pungkasnya.