SUARAPANTAU.COM – Ketua Umum PPP Romahurmuziy melobi pendakwah Abdul Somad agar tidak menunjukkan keberpihakan kepada Prabowo-Sandi merupakan sikap yang tidak menghormati keulamaan Abdul Somad atau UAS.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Juru Bicara (Jubir) Badan pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandiaga Uno, Miftah Nur Sabri.
Dia menilai UAS merupakan tokoh yang tidak bisa diatur oleh Romy, sekalipun dia meminta bantuan kader PPP di Riau, Rusli Effendi.
“UAS bukan tokoh yang bisa diatur-atur oleh Gus Romy via Rusli Effendi sekalipun. Itu statemen yang tidak respek pada keulamaan UAS. UAS seorang ulama yang menurut saya memiliki karomah dari Allah,” kata Miftah, dikutip dari Tempo, Selasa (5/3/2019).
Menurut Miftah, Abdul Somad akan memutuskan sendiri jalur politiknya.
Terlebih secara tegas UAS sudah menjelaskan untuk memilih menjadi suluh bagi masyarakat Indonesia.
“Bisa saya balik logika Romy. Romy seharusnya tidak ajak -ajak Mbah Moen untuk dukung pak Jokowi kalau gitu. Jadi semakin banyak Gus Romy bicara, maka semakin banyak Gus Romy salah. Lebih baik banyak diam aja,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy membenarkan bahwa dirinya saat ini tengah berupaya membawa pendakwah Abdul Somad ke “tengah”. Melalui kader PPP asal Riau Rusli Effendi, Dewan Penasihat Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf.
Setidaknya jika tak mendukung Jokowi, Romy meminta Abdul Somad tidak menunjukkan keberpihakannya kepada Prabowo Subianto di pemilihan presiden 2019 ini.
Informasi yang dihimpun Suarapantau.com, Romahurmuziy mengatakan selain Abdul Somad dirinya juga mengajak dai Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym ke “tengah”.(*)