Dihadiri sebanyak 25 mahasiswa dari berbagai program studi diantaranya prodi Pendidikan Guru Sekolah dasar, PPPKN, matematika, Bahasa inggris, Bahasa Indonesia, IPA.
Ketua pelaksana Matching Fund kedaireka, Ahmad Swandi menuturkan, sengaja mendatangkan pakar teknologi Pendidikan dari Kemendikbud agar mahasiswa mendapatkan lebih banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang mereka tidak dapatkan di perkuliahan.
Sementara itu, Kepala departemen inovasi Universitas Bosowa itu juga menuturkan bahwa pemateri yang didatangkan memiliki kapabilitas dan pengalaman yang cukup lama dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis digital.
Salah satunya adalah e-learning yang telah banyak digunakan oleh guru dan siswa di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Bentar saputro juga turut membantu penyempurnaan dan perbaikan website yang telah dikembangkan oleh mahasiswa.
Diakhir kegiatan, setiap mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas yang diberikan seperti menyediakan konten dalam LMS dan mampu mengelola LMS agar bisa melatih guru-guru yang ada di daerah 3T.
(*)