SUARAPANTAU.COM – Dalam rangka mendukung pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup di wilayah terpencil, dosen Universitas Bosowa (Unibos) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SDN 71 Barru, Pulau Putiangin.
Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, mulai dari tanggal 19 hingga 20 Oktober 2024 lalu.
Kegiatan tersebut mengusung program “Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pengolahan Air” sebagai solusi atas kebutuhan energi dan air bersih di daerah tersebut.
Baca Juga: Gelar Seminar Nasional, Mahasiswa Pascasarjana Unibos Bahas Tata Kelola Pendidikan Kurikulum Merdeka
Kegiatan ini terlaksana melalui Program Kemitraan Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) untuk tahun anggaran 2024.
Fokus program adalah pada instalasi pembangkit listrik tenaga surya yang dapat memberikan suplai energi listrik mandiri untuk kebutuhan sekolah dan masyarakat sekitar, serta pengolahan air bersih yang akan mendukung akses air layak konsumsi bagi penduduk Pulau Putiangin.
Baca Juga: UNIBOS Buat Sistem Pompa Submersibel dan Konversi Air di SDN 41 Pangkep
Ketua tim pengabdian, Tismi Dipalaya, M.Pd., menjelaskan bahwa Pulau Putiangin selama ini menghadapi kendala akses listrik dan air bersih, terutama bagi sekolah-sekolah dan rumah tangga di pulau tersebut.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan solusi yang berkelanjutan dengan memanfaatkan energi terbarukan berupa tenaga surya untuk pembangkit listrik dan sistem pengolahan air bersih. Ini akan sangat membantu warga sekolah yang selama ini mengalami keterbatasan dalam hal pasokan listrik dan air,” ujar Tismi.
Tim pengabdian memasang panel surya di area sekolah yang dapat menyediakan listrik untuk kebutuhan penerangan, peralatan belajar-mengajar, dan fasilitas sekolah lainnya.
Panel surya ini diharapkan dapat menggantikan ketergantungan pada sumber energi fosil yang mahal dan tidak ramah lingkungan.
Selain itu, instalasi pengolahan air dilakukan untuk memastikan ketersediaan air bersih yang aman bagi siswa dan masyarakat sekitar.
Salah satu anggota tim, Andi Rizal, S.Pd., M. Pd, menambahkan bahwa program ini dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang.
“Selain instalasi, kami juga memberikan pelatihan kepada guru-guru dan masyarakat setempat mengenai cara merawat dan mengelola teknologi ini, sehingga mereka dapat menggunakannya secara mandiri dan berkelanjutan. Kami juga berharap ini bisa menginspirasi daerah lain untuk mengadopsi teknologi serupa,” jelas Andi Rizal.
Masyarakat dan pihak sekolah menyambut baik kegiatan ini. Kepala Sekolah SDN 71 Barru, Bapak Sugianto, S. Pd, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Universitas Bosowa melalui program ini.
Menurutnya, akses listrik dan air bersih akan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kehidupan masyarakat di pulau tersebut.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Selama ini, kami mengalami kesulitan dengan ketersediaan listrik dan air. Semoga dengan adanya teknologi ini, anak-anak bisa belajar dengan lebih baik dan masyarakat bisa menikmati air bersih setiap hari,” ujarnya.
Selain memberikan manfaat langsung berupa akses energi dan air bersih, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya Universitas Bosowa dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Program ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat diintegrasikan dalam pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan, terutama di daerah-daerah yang terpencil dan belum terjangkau oleh infrastruktur dasar.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan SDN 71 Barru dan masyarakat Pulau Putiangin dapat memanfaatkan hasil instalasi ini secara optimal dan berkelanjutan, serta dapat menjadi model bagi pengembangan program serupa di wilayah lain di Indonesia.
(*)