Pencak Silat sendiri memiliki manfaat tidak hanya untuk pertahanan tetapi juga pengelolaan diri karena membutuhkan kedisiplinan, kepercayaan diri, dan kebajikan.
Dubes Fadjroel yang juga merupakan Penasehat Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan meyakini bahwa Pencak Silat merupakan jalan untuk membangun hubungan baik antara Indonesia dan Kazakhstan.
“Masyarakat Kazakhstan sangat menggemari olahraga bela diri, oleh karena itu Pencak Silat merupakan salah satu pengikat persahabatan antara Indonesia dengan Kazakhstan. Kami menyebutnya sebagai Diplomasi Pencak Silat dan menjadi champion dalam diplomasi di Kazakhstan”, tuturnya.
Jubir Presiden periode 2019-2021 tersebut juga menyampaikan selamat kepada komunitas Pencak Silat Kazakhstan yang meraih prestasi dalam Kejuaraan Pencak Silat Dunia di Malaka.
“Selamat kepada Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan yang berhasil meraih Medali Perak dan Perunggu dalam Kejuaraan Pencak Silat Dunia di Malaka Malaysia pada Agustus lalu,” terangnya.
Fadjroel Rachman berharap, Pencak Silat semakin berkembang dan bertambah banyak anggotanya di Kazakhstan.
“Semoga Pencak Silat Kazakhstan semakin berkembang dan bertambah banyak anggotanya serta melahirkan pendekar-pendekar hebat yang akan berprestasi di tingkat regional maupun internasional dan sukses membawa medali emas dalam Kejuaraan Pencak Silat Dunia di Jakarta, Indonesia pada tahun 2023”, paparnya.
Wakil Presiden Pencak Silat Republik Kazakhstan, Mr. Medet Abzhanov menyampaikan terima kasih atas dukungan yang sangat baik dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Astana untuk pengembangan Pencak Silat di Kazakhstan.