Pilpres 2024, Petugas Partai Atau Petugas Rakyat?
BERDISKUSI dengan senior lintas angkatan tak pernah ada habisnya. Ilmunya mengalir seperti mata air.
“Kita masih bersyukur jika di negara ini, masih banyak pemuda yang peduli dan mau membicarakan kepentingan besar bangsa. Terlepas apapun kompetensi profesional dan latar belakang kita masing-masing. Paling tidak kita memiliki kesamaan dalam hal harapan besar bangsa ini kedepan,” pengantar salah satu sahabat membuka diskusi.
Kita semua sepakat, bahwa diskusi politik (kebangsaan) bukanlah barang haram yang harus dijauhi.
Apapun latar belakang dan profesi kita, sadar atau tidak sadar, bahwa begitu banyak kebijakan yg lahir dari keputusan politik.
Semua itu, tentu memengaruhi sendi kehidupan kita dalam berbagai bidang.
Paling tidak sepintas obrolan sosial kebangsaan, merupakan setitik nasionalisme.
Atau bahkan, bisa disebut setitik iman, apabila kita meyakini hubbul wathon minal iman (cinta tanah air atau nasionalisme bagian dari iman).
Memaknai beberapa bagian diskusi dengan beberapa sahabat yang merupakan senior saya di kampus. Saya teringat pesan Menhan Prabowo, dalam satu kesempatan forum.
Menhan Prabowo menyebut bahwa komponen atau elemen masyarakat perlu menjaga semangat nasionalisme dalam tantangan yang semakin kompleks.
“Khususnya anak muda berkaryalah sesuai bakat dan minat. Terus pupuk semangat nasionalisme dan mari kita rawat Indonesia yang tinggi keberagamannya ini,” Prabowo Subianto.
Waila rabbika farghab. Allahuakbar!
***
Tahun depan, bangsa ini akan menghadapi momentum nasional. Salah satu bagian penting, pada bab perjalanan bangsa kedepan.
Garuda terbang tinggi melanjutkan apa yang sudah baik atau kembali meributkan persoalan politik identitas yang nyata merusak semangat kebersamaan kita.
Ataukah mengantarkan petugas partai, atau petugas rakyat yang meletakkan kepentingan besar bangsa diatas kepentingan lainnya. Apalagi kepentingan golongan.
Waila rabbika fargab. Allahuakbar!
Makassar, 28/4/2023
Asran Siara
Peneliti Literatur Institut