Menteri Basuki dan Dubes Fadjroel Hadiri The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference

SUARAPANTAU.COM – Duta Besar RI untuk Republik Tajikistan dan Republik Kazakhstan Fadjroel Rachman mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono hadiri International High-Level Conference on the International Decade for Action “Water for Sustainable Development”, 2018-2028.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 hingga 13 Juni 2024 di Dushanbe, Tajikistan.

Selain hadiri kegiatan tersebut, Menteri Basuki dan Dubes Fadjroel juga mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa pihak.

Baca Juga: Dubes Fadjroel Rachman Bawa Investor Kazakhstan Tinjau IKN

Bacaan Lainnya

Antara lain, Menteri Industri dan Teknologi Baru Republik Tajikistan Sherali Kabir, Ketua Komite Negara untuk Investasi dan Manajemen Barang Milik Negara (BMN) Republik Tajikistan Sulton Rahimzoda.

Menteri Lingkungan, Hutan dan Perubahan Iklim Bangladesh Saber Hossain Chowdhury, Menteri Sumber Daya Air dan Energi Republik Tajikistan Daler Jum’a Shofaqir.

Pada pertemuan tersebut, Menteri Basuki menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Tajikistan atas pelaksanaan The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference.

Dirinya juga berterima kasih atas sambutan dan kerja sama yang baik dengan Pemerintah Indonesia.

Terlebih, tahun ini merupakan perayaan 30 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia-Tajikistan.

“Selamat atas penyelenggaraan The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference. Pertemuan ini adalah momentum yang baik bagi Indonesia dan Tajikistan untuk memperkuat kerja sama dan membuat kemajuan yang signifikan. Terutama setelah kehadiran Perdana Menteri dan delegasi Tajikistan yang memberikan dampak cukup besar pada World Water Forum ke-10 di Bali, Indonesia,” ujar Menteri Basuki.

Sebagai informasi, pada World Water Forum ke-10 di Bali beberapa waktu yang lalu, Perdana Menteri Rasulzoda telah bertemu Presiden Jokowi untuk menyatukan komitmen dalam meningkatkan kerja sama antar kedua negara.

Baca Juga: Komitmen Dubes Fadjroel Rachman Beri Pelayanan Mobile Konsuler KBRI Astana

Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi Tajikistan atas pengalamannya dalam pengembangan dan rehabilitasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Tajikistan memiliki PLTA Nurek dengan kapasitas terpasang lebih dari 3.000 megawatt, yang dapat menghasilkan sekitar 50 persen dari total kebutuhan energi tahunan di Tajikistan.

Pemasangan turbin baru selama proyek rehabilitasi, juga meningkatkan manfaat hingga 35 tahun dan meningkatkan kapasitas dari 40 MW menjadi 375 MW.

“Indonesia ingin mencapai net zero carbon dengan menerapkan transisi sumber energi terbarukan, yang dapat dicapai salah satunya melalui pembangunan bendungan PLTA,”

“Hingga tahun 2024, Indonesia telah membangun sekitar 240 bendungan besar, dengan bendungan terbanyak berada di wilayah Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara,” terang Menteri Basuki.

“Menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, potensi PLTA di Indonesia berpotensi meningkat hingga 16.027 MW,” jelas Menteri Basuki.

Menteri Basuki Apresiasi Netralitas Karbon Tajikistan

Menteri Basuki mengapresiasi Tajikistan yang telah memiliki roadmap mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.

Dari target tersebut, telah direalisasikan salah satunya dengan pemanfaatan dan perluasan tenaga air yang besar, yang menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

Pada tahun 2020 tenaga air telah menyumbang 98% dari pembangkitan listrik Tajikistan dan mengurangi emisi karbon yang cukup besar.

Pada kesempatan yang sama Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini.

“Air adalah zat paling dasar bagi manusia. Oleh karena itu konferensi internasional air ini sangat penting untuk merumuskan agenda bersama masyarakat global,” kata Dubes Fadjroel.

“Pembangunan tidak boleh hanya memikirkan satu generasi, tapi harus mempertimbangkan nasib seribu generasi”, imbuhnya.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, Direktur Bendungan dan Danau Adenan Rasyid, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Dewi Chomistriana.

Selain itu, Direktur Operasi I PT Adhi Karya Alloysius Suko, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Adi Umar Dani.

(*)

 

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang Iklan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *