Yogyakarta Education Summit 2024: Guru Profesional Kuasai IT

Yogyakarta Education Summit 2024 (YES 2024)
Yogyakarta Education Summit 2024 (YES 2024)

Yogyakarta Education Summit 2024: Guru Profesional Kuasai IT. Penulis Kiswanto Peserta YES 2024 dari SMAN 29 Jakarta.

Di-era modern ini dengan ditandainya kemajuan teknologi yang begitu pesat sehingga berdampak diseluruh sendi-sendi kehidupan, tidak terkecuali dalam sendi pendidikan.

Guru sebagai pioneer garda terdepan dalam sendi Pendidikan dituntut harus segera beradaptasi dengan kemajuan teknologi ini.

Sehingga menjadi guru profesional yang melek teknologi menjadi keharusan dan sangat penting mengingat perubahan dan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Guru mempunyai peran sentral dalam mempersiapkan anak didik menjadi siswa yang siap menaklukan dunia.

Bacaan Lainnya

Melihat fenomena kemajuan teknologi yang begitu pesat didunia Pendidikan,mendorong penulis untuk selalu belajar dan mencari sumber ilmu baru tak terkecuali penulis mengikuti Event Yogyakarta Education Summit (YES).

Baca Juga: 412 Peserta Ikuti Seleksi Duta Prestasi Muda Indonesia 2024 Tjoretan Media

Apa itu Yogyakarta Education Summit (YES)?

Mengutip dari laman guruinovatif.id Yogyakarta Education Summit (YES) merupakan sebuah forum bagi penggiat pendidikan untuk menjembatani para peserta didik, guru,pemimpin sekolah, dan praktisi Pendidikan untuk bertukar gagasan, berdiskusi, dan berkolaborasi guna meningkatkan standar dan mutu pendidikan Indonesia.

Kapan Dilaksanakan Yogyakarta Education Summit (YES)?

Yogyakarta Education Summit (YES) 2024, adalah sebuah event yang diselenggarakan oleh GuruInovatif.id, yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Yogyakarta pada hari minggu,23 Juni 2023.

Siapa yang berpartisipasi dalam Yogyakarta Education Summit (YES)?

Yogyakarta Education Summit (YES) ini dilaksanakan dengan metode Hibrid yaitu tatap muka dan daring. Kegiatan ini diikuti oleh pimpinan sekolah,guru dan siswa dari beberapa sekolah yang ada di Yogyakarta dan yang mengikuti secara online diseluruh Indonesia.

Event ini mengusung tema “Embracing Digital Transformation for Intellectual Growth, /Merangkul Transformasi Digital untuk Pertumbuhan Intelektual.

Baca Juga: Sebanyak 18 Sekolah SD dan SMP di Luwu Terima Bantuan Smart Board

Bagaimana Yogyakarta Education Summit (YES) berlangsung?

Yogyakarta Education Summit (YES) ini dihadiri secara virtual oleh Prof. Dr. Zulfikar Alimuddin, B.Eng., M.M. (Founder & Chairman Guruinovatif.id).

Selain itu, juga dihadiri secara offline diantaranya Susi Sukaesih (Founder Sidina Community),Dr. Esti Setiawati, M.Pd.(Dekan FKIP Universitas PGRI Yogyakarta),Irfana Stevanio, S.Pd, M.Ed (PTP di Dirjen GTK Dit. Guru Pendiidkan Dasar Kemendikbudristek),Dr. Didik Wardana (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) H. Sidik Pramono, S.Ag., M.Si(Kepala Kantor Kementrian Agama Kab. Sleman),Ignatius Trihastono, S.Sos., M.M.(Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta).

Banyak catatan penting yang penulis berhasil catat dalam gelaran kegiatan ini. catatan ini menjadi salah satu panduan penulis untuk terus menempa diri dalam mencari pengetahuan baru.

Berbicara Pendidikan Indonesia,banyak sekali tantangan yang dihadapi anak-anak Indonesia dalam proses belajar mereka. Berbagai tantangan yang dihadapi diantaranya adalah perbedaan mengenali karakter, potensi, dan kemampuan belajar mereka.

Untuk menjawab tantangan ini Guruinovatif.id telah mengelurkan sebuah program yang disebut Entry Level Assessment (ELA).

Program ini didedikasikan sebagai bentuk persembahan untuk membantu anak-anak di Indonesia terutama dalam mengenali sikap,mental dan menumbuhkan literasi mereka.

Selain itu,juga dapat memudahkan mereka dalam mengidentifikasi diri atau mengenal diri mereka khususnya ketika mereka berada didalam ruang-ruang kelas pembelajaran.

Tentu program Entry Level Assessment (ELA) tidak semata untuk siswa saja ,juga dikhususkan bagi orang tua dan guru dengan tujuan untuk membantu dalam menilai dan memperbaiki pendekatan pembelajaran di sekolah dan di rumah. Karena sejatinya Pendidikan itu adalah saling sinergi antara sekolah (guru),Siswa dan orang tua (lingkungan keluarga).

Prof. Dr. Zulfikar Alimuddin sebagai Founder & Chairman Guruinovatif.id berharap program Entry Level Assessment (ELA) dapat disambut dengan baik dan memberikan kontribusi yang positif bagi keberhasilan masa depan anak-anak Indonesia.

Selanjutnya digelaran Yogyakarta Education Summit (YES) ini memiliki peranan strategis dalam mengedukasi guru soal melek teknologi digital pembelajaran.

Oleh karena itu, Guru dapat memanfaatkan platform digital pembelajaran yang ada untuk meningkatkan metode pengajaran dan evaluasi.

Di Kemendikbudristek sendiri banyak platform digitital yang bisa dimanfaatkan oleh guru diantaranya PMM,belajar.id,rapor Pendidikan dsb. sehingga dengan memanfaatkan teknologi secara efektif diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.

Pemanfaatan teknologi ini tidak hanya bagi guru saja,tetapi juga untuk orang tua dan anak,sebab hal ini penting untuk dilakukan karena dapat mendorong anak dalam memanfaatkan teknologi secara positif di rumah.

Baca Juga: Mahasiswa S1 Bisa Magang di DPR RI, Berikut Kata Sekjen

Tentunya dengan berbagai pendekatan semacam ini,proses pembejaran diharapkan akan lebih optimal dalam proses mempersiapkan siswa menghadapi tantangan digital yang berkembang begitu pesat saat ini.

Dalam perkembangan teknologi ini, tidak hanya guru dan siswa dituntut menguasai teknologi, siswa juga harus dibekali dengan intelektualitas dan moralitas yang cukup sehingga mereka siap menghadapi perubahan yang terjadi kapan saja tanpa kehilangan jatidirinya sebagai insan yang bermoral.

Lebih lanjut,Transformasi teknologi ini diharapkan dapat menambah pengalaman belajar siswa dengan pembelajaran kolaboratif, pengembangan keterampilan digital, dan peningkatan literasi digital.

Acara belum selesai, kemudian disusul dengan talkshow dimoderatori oleh seorang wanita yang cantik,smart dan cerdas bernama Della Banon Retno Hapsari. Talkshow ini bertemakan “Peran orang tua,guru dan anak dalam konteks transportasi digital”. Berikut ulasannya:

Adanya asesmen diagnosis perananya sangat penting dan sangat berguna untuk anak, guru dan orang tua. Untuk anak dapat mengetahui sejauh mana capaian belajarnya, untuk guru dapat jadikan rujukan memetakan kemampuan siswa dan untuk Orang tua dapat mengetahui kebutuhan belajar belajar anak.

Disamping itu, dengan adanya asesmen diagnosis ini dapat dijadikan monitoring sejauhmana progres dari capain belajar siswa dan kemudian orang orang tua mendiskusikannya dengan guru.

Oleh karena itu,sebagai orang tua harus terbuka dengan sekolah,intens menginformasikan perkembangan potensi siswa sesuai minat bakat dan karakternya.

Berbicara teknologi,sekarang ini banyak aplikasi yang bisa diakses oleh orang tua secara free atau geratis yang bisa dimanfaatkan orang tua untuk dipelajari bersama siswa.

Dengan perkembangan transpormasi digital yang luar bisa ini tidak bisa pungkiri dan menutup mata, kita harus terbuka dengan perkembangan teknololgi. Dari sisi Pendidikan banyak hal sudah didominasi oleh teknologi digital oleh karena itu kita jangan alergi dengan teknologi tersebut.

Bagaiaman kita harus menyesuaikan dengan perkembangang teknologi?

Kita sebagai insan pembelajar, jangan bosan – bosan untuk belajar. berbagai platform digital sebagai sumber belajar banyak tersedia,ada yang disediakan oleh pemerintah dan yang disediakan oleh organiasi profesi. Contoh ada ruang guru,merdeka belajar. Berbagai platform digitital itu banyak menyediakan bagaimana guru bisa meningkatkan kompetensi diri.

Selain itu, kita juga perlu berkolaborasi dengan guru – guru lain. Terutama guru yang sudah mendapatkan workshop, seminar,TOT.

Guru tersebut harus mengimbaskan ke teman-teman disekolah berkenaan dengan pengunaan teknologi digital disekolah.

Kalau kita melihat realitas yang ada,masih banyak guru yang usianya diatas lima puluh tahun yang rata -rata masih belum melek teknologi.

Selanjutnya sarana berikutnya untuk menimba ilmu dengan manfaatkan komunitas belajar seperti MGMP,gugus,MKKS . komunitas belajar tersebut adalah sarana untuk belajar bersama-sama.

Namun perlu dingat,kita harus senantiasa bijak dalam menggunakan teknologi tak terkecuali dalam pembelajaran karena dunia digital tidak ada batasanya. Semua anak bisa mengakses internet dengan mudah, cepat dan bebas.

Persoalannya tinggal bagaimana kita mengedukasi anak – anak agar bisa mengunakan internet dengan bijak, tepat dan teknologi itu tidak disalah gunakan.

Oleh karena itu,Orang tua harus ikut dan turut serta terlibat dalam mengawasi penggunaan teknologi anak.

Hikmah Apa Yang Dapat Diambil Penulis Mengikuti Kegiatan Yogyakarta Education Summit ini?

Teringat nasehat ayahanda dahulu ketika penulis masih duduk dibangku SMA. Begini nasehatnya “Le Bapak iki sekolale ngor SD ikupun ora tamat, sak iki aku jalok karo kue sekolaho sing tememen.

Dalam Bahasa Indonesia artinya begini “nak Bapak ini sekolahnya hanya SD,itupun tidak tamat, saat ini Bapak minta sama kamu sekolah yang sungguh -sungguh .

Penulis menafsirkan dari nasehat ayahanda tersebut adalah belajarlah dengan tekun, sepanjang waktu,dimana saja dan kapan saja. Apalagi sekarang ini penulis menyandang status sebagai guru.

Kalau boleh jujur menjadi guru itu suatu Amanah yang sangat berat penulis pikul. Dalam Bahasa jawa sendiri pengertian seorang guru itu adalah digugu dan ditiru.

Kalau kita lihat secara umum pengertian guru adalah seorang yang dapat mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.

Guru diera kemajuan teknologi ini dituntut untuk mahir dalam penggunaan teknologi. Guru adalah pendamping teknologi di ruang -ruang kelas dengan mengajarkan keterampilan digital.

Selain itu, guru harus memberikan contoh pemanfaatan media sosial yang etis yang bertanggung jawab.

Guru yang inovatif adalah guru yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Untuk itu, mari kita terus belajar mencari sumber pengetahuan baru.

Sejatinya guru adalah pembelajar tidak ada sekat ruang,lorong dan waktu,selama hayat masih dikandung badan. Maka mari kita terus amalkan hadist berikut “Tuntutlah ilmu mulai sejak buaian hingga ke liang lahat” (H.R. Ibn. Abd. Bar).

Penulis: Kiswanto
*Peserta Yogyakarta Education Summit/YES 2024 dari SMAN 29 Jakarta

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang IklanCalon Bupati Luwu 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *