SUARAPANTAU.COM – Dosen dan tim Penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melakukan penelitian inovatif tentang pengembangan pembelajaran ekonomi kreatif berbasis digital dan kearifan lokal.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan 4C (Critical thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication) siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN 12 Kota Bandung.
Penelitian ini didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPI sebagai bagian dari upaya untuk mendukung pengembangan metode pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan lokal.
Baca Juga: Dosen UNM Latih Dukungan Psikologis Awal Kepada Guru di Pangkep
Melalui pendekatan berbasis digital, siswa diharapkan dapat lebih memahami konsep ekonomi kreatif serta bagaimana kearifan lokal dapat menjadi sumber inovasi dalam praktik ekonomi sehari-hari.
Menurut ketua tim peneliti, penerapan teknologi digital dan kearifan lokal dalam pembelajaran tidak hanya akan meningkatkan keterampilan siswa dalam bidang ekonomi kreatif, tetapi juga memberikan mereka pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai lokal yang dapat diterapkan dalam konteks global.
Baca Juga: Gagas Literasi Desa, PPK Ormawa PLS FIP UNM Gelar Workshop Menulis
“Harapan kami, melalui pembelajaran yang integratif ini, siswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan, khususnya di bidang ekonomi kreatif yang saat ini tengah berkembang pesat,” jelasnya.
Penelitian ini juga melibatkan kolaborasi antara guru-guru IPS di SMPN 12 dan para ahli dari berbagai bidang untuk mengembangkan modul pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia yang ingin mengembangkan keterampilan 4C melalui pendekatan ekonomi kreatif dan kearifan lokal.
LPPM UPI berkomitmen untuk terus mendukung penelitian-penelitian yang berkontribusi pada pengembangan pendidikan di Indonesia, khususnya yang mengintegrasikan teknologi digital dan budaya lokal dalam pembelajaran.
(*)