SUARAPANTAU.COM – Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo menjadi pusat perhatian dengan diadakannya program Sekolah Kebangsaan bertema “Gen Z Bisa Milih”.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Tular Nalar – Mafindo dan Universitas Negeri Gorontalo.
Kegiatan ini bertujuan untuk bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks sebelum jauh menyebar melalui literasi digital dan pemikiran kritis.
Baca Juga: Tolak Hoaks, Tular Nalar Mafindo dan Universitas Negeri Gorontalo Gelar Sekolah Kebangsaan
Target sasarannya adalah kalangan Mahasiswa baru, khususnya pemilih pemula Gen Z.
Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 100 mahasiswa baru terdiri dari pewakilan Fakultas di Universitas Negeri Gorontalo didampingi oleh 10 Fasilitator yang berprofesi sebagai dosen di perguruan tinggi negeri di Provinsi Gorontalo, serta kompeten dalam menyampaikan materi.
Mereka mengikuti serangkaian pelatihan Literasi digital mencakup materi Pemilu, Demokrasi, mengindra hoaks pemilu dan waspadai sanksi.
Pelatihan ini diharapkan dapat membekali peserta dengan pemahaman serta kompetensi yang diperlukan untuk menjadi pemilih pemula yang cerdas dan berintegritas.
Tema “Gen Z Bisa Milih” diangkat untuk mendorong generasi muda agar lebih kritis dalam memilih informasi dan terlibat aktif dalam menyebarkan berita yang akurat dan berimbang.
Penanggung jawab kegiatan Muhammad Faisal Lutfi, menekankan pentingnya literasi digital bagi Gen Z di masa kini, di mana informasi dapat dengan mudah diakses namun seringkali sulit dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Kita semua berharap dengan dipilih dan dilaksanakannya kegiatan ini di Universitas Negeri Gorontalo, adik-adik mahasiswa semua bisa menjadi agen sosial dan perubahan ditengah masyarakat, terkhusus bagi orang orang terdekat kalian,”
“Semakin dekatnya pelaksanaan pilkada serentak di Gorontalo, tentunya penyebaran hoaks semakin marak ditengah masyarakat, melalui kegiatan ini, kami berharap mahasiswa menjadi aktor pencerah yang mencerdaskan masyarakat menjlang pesta demokrasi” ucapnya.
Salah satu peserta, Mahasiswa Pendidikan Jasmani, King Sulaeman menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan banyak wawasan baru tentang pentingnya menganalisis informasi yang beredar menjelang Pilkada, dengan pendekatan game edukatif membuat peserta lebih antusias dan paham terkait materi yang dipaparkan setiap segmen.
“Saya merasa lebih percaya diri dan siap untuk menyebarkan informasi yang benar kepada teman-teman saya. Kelas ini membuka mata saya tentang betapa pentingnya menjadi pemilih pemula yang cerdas dan anti hoaks yang berintegritas, selain materinya menarik, yang buat saya dan teman teman senang adalah game yang seru,” katanya.
(*)