SUARAPANTAU.COM, MAKASSAR – Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Fairuz Nizam mengecam keras tindakan represif yang dilakukan oleh salah satu oknum pihak keamanan kampus terhadap massa aksi yang dilakukan oleh mahasiswa.
Insiden ini terjadi pada saat aksi penolakan mahasiswa terhadap kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% yang digelar di depan Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jalan Poros Sultan Alauddin.
Massa aksi yang terdiri dari HMJ Manajemen akan melakukan pembakaran ban bekas sebagai simbol protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap memberatkan masyarakat, khususnya mahasiswa.
Namun, aksi tersebut dihalangi oleh oknum pihak keamanan yang melakukan tindakan kekerasan. Kejadian ini berujung pada terjadinya kericuhan antara pihak keamanan dan massa aksi, yang menyebabkan salah satu mahasiswa mengalami luka bakar pada bagian kaki.
Ketua Umum HMJ Manajemen Unismuh Makassar, Andi Fairuz Nizam mengatakan tindakan represif yang dilakukan oknum keamanan tersebut tidak mencerminkan semangat demokrasi dan kebebasan berekspresi yang harus dijaga di lingkungan kampus.
“Sebagai kampus yang menjunjung tinggi nilai-nilai akademik dan kebebasan berpendapat, kami sangat menyesalkan tindakan yang terjadi. Kami menuntut agar pihak keamanan melakukan evaluasi terhadap tindakan yang diambil dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang,” kata Nizam.
Ia menegaskan aksi yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan bentuk protes yang sah terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat, khususnya dalam hal kenaikan PPN yang berpotensi menambah beban ekonomi rakyat.
“Kami akan terus memperjuangkan hak kami untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang damai dan tidak akan gentar menghadapi segala bentuk intimidasi,” tegasnya. (*)