SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Salah satu inisiator Komunitas Inspirasi Muda Indonesia (IMI), Muh Faisal Lutfi apreasiasi tingginya antusiasme kaum muda dalam kontestasi Pemilu 2019.
Kendati demikian, Ia mempertanyakan kualitas mayoritas politisi pemula yang didominasi masih berusia muda tersebut.
Ia menyebutkan, politisi pemula yang minim pengalaman harus dibarengi dengan khazanah pemahaman dan dinamika sosial masyarakat.
“Idealisme tanpa pengalaman dan pemahaman yang luas akan dinamika masyarakat bisa mandul. sebaliknya, pengalaman dan pemahaman yang luas akan dinamika masyarakat tanpa diiringi dengan idealisme yang tinggi bisa korup. Kita tidak menginginkan kedua-duanya,” ujar Faisal.
Alumnus Program Magister Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (PPs UNJ) ini menekankan, dunia politik memerlukan kaum profesional idealis yang memiliki pengalaman dan pemahaman yang luas akan dinamika masyarakat.
“Kaum muda yang memilih terjun ke dunia politik harus memiliki bekal yang memadai agar mereka tidak mandul ditengah kebutuhan sosial masyarakat saat ini. Sebab kontestasi politik tidak hanya dipahami sebagai proses pendidikan dari kader menjadi tokoh. Lebih dari itu, harus siap bersentuhan dengan realitas politik saat ini,” tandasnya.
Faisal menambahkan kader politik yang memutuskan untuk terjun harus memiliki spirit idealisme yang jelas. Agar representasi masyarakat yang akan diwakilinya jelas kelak ketika terpilih.
“Selain kematangan kandidat tokoh politik, rakyat juga harus mulai mengamati politisi secara menyeluruh untuk mengetahui apakah mereka politisi baik atau buruk,” tambahnya.(RN)