IESR Sambut Baik Terbentuknya Tim Kerja JETP Kembangkan Energi Terbarukan

IESR Sambut Baik Terbentuknya Tim Kerja JETP Kembangkan Energi Terbarukan

Sementara itu, Program Manager Transformasi Energi IESR, Deon Arinaldo menyebutkan dalam analisis IESR, untuk mencapai target bauran energi terbarukan pada sistem kelistrikan sebesar 34% pada 2030 sesuai target JETP.

Maka selain 20,9 GW proyek energi terbarukan yang sudah direncanakan di RUPTL 2021-2030, akan dibutuhkan tambahan minimal 5,4 GW kapasitas energi terbarukan.

“Penambahan energi terbarukan ini, menurut kajian IESR perlu direncanakan seiring dengan pemensiunan PLTU hingga 8,6 GW, sehingga keandalan sistem kelistrikan bisa terjaga,” jelas Deon Arinaldo.

Baca Juga: Rekor Baru Produsen Mobil India Tata Motors Produksi 50.000 Mobil Listrik

Bacaan Lainnya

Berkaca dari pencapaian bauran energi terbarukan Indonesia di energi primer yang hanya mencapai 12,3%, pemerintah harus mampu mengatasi hambatan-hambatan pengembangan energi terbarukan.

Seperti dengan memberikan dukungan kepada produsen dan industri lokal untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Baca Juga: Perkampungan Sederhana di Lembah Bavona Swiss Belum Teraliri Listrik

Kemudian memperbaiki prosedur pengadaan atau lelang energi terbarukan dan mengalihkan subsidi fosil untuk sektor energi terbarukan dan meniadakan kebijakan DMO.

Investasi Energi Terbarukan Masih di Bawah Target

Fabby Tumiwa menambahkan dalam lima tahun terakhir, investasi energi terbarukan selalu di bawah target dan kapasitas terpasang energi terbarukan hanya tumbuh 300-500 MW per tahunnya.

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang Iklan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *