SUARA PANTAU – Bawaslu DKI Jakarta menginstruksikan jajaran Pengawas Pemilu mengawasi proses pencocokan dan penelitian (CokLit) yang dilakukan oleh Pantarlih.
Hal tersebut, ditegaskan oleh Anggota Bawaslu DKI Jakarta, Sakhroji, dalam keterangan yang diterima Suara Pantau, Kamis (27/6/2024).
Bawaslu DKI Jakarta juga meminta KPU DKI Jakarta agar mengawal dan memastikan Pantarlih bekerja sesuai prosedur.
Diketahui, tahapan pemutakhiran data pemilih untuk Pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2024 sudah dilaksanakan oleh KPU DKI dan Jajarannya.
Baca Juga: Bawaslu DKI Jakarta Akan Perketat Pengawasan Pilkada DKI dan Siap Menindak Pelanggaran Pemilu
Baru-baru ini, KPU DKI Jakarta menggelar Apel Kesiapan Pantarlih, memastikan kesiapan Pantarlih dalam melakukan tugas pencocokan dan penelitian (CokLit).
Kegiatan coklit data pemilih oleh jajaran KPU DKI terhadap data hasil sinkronisasi DP4 dan DPT Pemilu terakhir dengan memastikan fakta terhadap keberadaan warga pemilih.
KPU DKI Jakarta telah menurunkan sejumlah 29.315 Pantarlih, Petugas yang dibentuk oleh PPS untuk melakukan pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih pada tahapan Pemilihan.
Baca Juga: Bawaslu DKI Jakarta Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipasipatif Pilkada 2024
Sakhroji SH, Anggota Bawaslu DKI Jakarta Divisi Hukum dan Diklat, menyampaikan KPU DKI dan Jajaran dibawahnya harus memastikan Pantarlih benar- bener turun ke lapangan.
Menurut Sakhroji, hal ini harus dipastikan, agar mendata warga DKI yang memenuhi syarat sebagai pemilih, dengan memenuhi syarat telah berumur 17 tahun atau sudah kawin.
Dibuktikan dengan e-KTP, KK, Biodata atau IKD, tidak sedang dicabut hak pilihnya oleh Pengadilan dan bukan sebagai anggota TNI maupun Polri.
Jumlah Data Pemilih Awal hasil sinkronisasi DP4 dan DPT Pemilu Tahun 2024, di wilayah DKI Jakarta adalah 8.315.669, dengan jumlah TPS Pilkada DKI Sementara ada 14.775 TPS, karena jumlah ini bisa bertambah atau berkurang berdasarkan data hasil pemutakhiran.
“Jangan sampai ada Pantarlih Remote artinya Pantarlih yang bertugas hanya dari rumah, yang tidak turun ke warga untuk mendata,” terangnya.
“Merasa hafal warga nya sehingga dia mendata pemilih dari rumah saja, padahal tugas Pantarlih adalah pencocokan dan penelitian warga pemilih,” imbuhnya.
Baca Juga: Bawaslu DKI Jakarta Tingkatkan Pengawasan Pemilu di Pilkada 2024
Sakhroji menyebutkan hasil dari coklit adalah ada warga yang memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat. Menambahkan warga yang memenuhi syarat dan belum terdaftar.
“Serta menghapus warga yang tidak memenuhi syarat sebagai pemilih,” tambah Alumni S2 Universitas Jayabaya ini.
Lebih jauh, Sakhroji menyampaikan, Pencocokan dan penelitian warga pemilih sangat penting karena terkait hak pilih warga serta untuk menghasilkan data pemilih yang Komprehensip, Akurat dan Mutahir.
“Untuk itu Jajaran Pengawas Pemilu melakukan tugas pengawasan secara langsung terhadap kerja-kerja Pantarlih,” terangnya.
“Meskipun Pengawas pemilu ditingkat bawah jumlahnya terbatas, di DKI Jakarta ada Panwascam berjumlah 3×44 kecamatan : 132 personil dan Panwas Kelurahan ada 267 personil, dibantu staf yg terbatas, untuk mengawasi 29.315 Pantarlih,” tutupnya.
(***)