SUARA PANTAU – Gerakan Edukasi Mama Anak Sehat (GEMAS) dan CommStride melakukan penyuluhan gizi ke ibu-ibu di Desa Jayamukti, Kabupaten Karawang.
Penyuluhan ini, dalam rangka menekan tingginya angka stunting.
Apa itu Stunting?
Stunting adalah suatu kondisi kesehatan yang terjadi pada bayi dan anak-anak di bawah umur dua tahun, dimana pertumbuhan fisiknya tidak normal dan tidak seimbang dengan usia mereka.
Baca Juga: Mahasiswa Matematika Unismuh Makassar Juara II & III Mathematics Event XXIV
Stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya asupan gizi yang seimbang, infeksi, dan gangguan kesehatan lainnya.
Stunting dapat berdampak pada kesehatan dan perkembangan anak, seperti gangguan fungsi fisik, kognitif, dan sosial.
Dalam konteks Indonesia, stunting adalah masalah kesehatan yang masih signifikan, dengan prevalensi sebesar 21,6% pada anak di bawah 5 tahun.
Baca Juga: Mahasiswa UGM Riset Pengaruh Media Terhadap Isu-Isu Nasional
Stunting merupakan masalah yang utama di Indonesia terutama di Jawa Barat sebagai provinsi dengan penduduk paling banyak.
Dampak stunting adalah angka kematian ibu dan bayi yang memiliki jangkauan jangka pendek dan jangka panjang.
Angka kematian ibu dan bayi di Jawa Barat masih menunjukkan tingkat yang tinggi.
Pada tahun 2015, jumlah kematian ibu di Jawa Barat mencapai 825 kasus, yang berarti sebesar 84 per 100.000 kelahiran hidup.
Baca Juga: Pentingnya Menguasai SEO Meningkatkan Kualitas Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Data tahun 2019 dan 2020 menunjukkan bahwa jumlah kematian bayi di Kota Bandung, Jawa Barat, masih cukup tinggi, dengan 114 kasus pada tahun 2019 dan 82 kasus pada tahun 2020.
Sementara itu, jumlah kematian ibu juga masih tinggi, dengan 29 kasus pada tahun 2019 dan 28 kasus pada tahun 2020.
Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat penurunan signifikan dalam angka kematian bayi di Jawa Barat, dengan penurunan sebesar 90 persen dalam 50 tahun terakhir.
Angka kematian bayi di Jawa Barat menurun dari 26 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 13,56 per 1.000 kelahiran hidup. N
Namun, angka kematian ibu di Jawa Barat masih menunjukkan tingkat yang tinggi, dan perlu upaya penanggulangan secara komprehensif untuk menurunkannya.
Dalam upaya membantu menangani permasalahan stunting, kesehatan ibu dan bayi, sampai pemenuhan gizi yang mumpuni, PERMATA (Program Kesehatan Ibu dan Anak) hadir untuk memberikan penyuluhan secara langsung ke desa-desa.
Acara yang digagas dan dilakukan oleh sekelompok mahasiswa President University Jurusan Ilmu Komunikasi konsentrasi Hubungan Masyarakat ini, merupakan acara bagian dari Kampanye CommStride 2024.
GEMAS (Gerakan Edukasi Mama Anak Sehat) merupakan acara yang berfokus pada pemberian edukasi dalam upaya peningkatan kesadaran ibu dalam mempersiapkan kesehatannya dan si buah hati.
Acara GEMAS diadakan pada hari Sabtu, 27 April lalu di Desa Jayamukti, Kabupaten Karawang dengan sasaran lebih dari 70 orang ibu-ibu, baik ibu hamil maupun tidak, namun tergolong dalam rentang usia produktif.
Selain acara seminar yang dibawakan langsung oleh seorang ahli gizi, kegiatan ini juga diisi oleh pemeriksaan kesehatan gratis oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Cicinde, dan pemberian produk MPASI serta sumplemen kesehatan gratis untuk ibu-ibu.
“Saya tentunya sangat bersyukur dan antusias sekali dengan acara yang digagas oleh mahasiswa ini, karena kebetulan sebelumnya belum pernah ada sosialiasi kesehatan dari pihak luar di Desa ini, jadi hanya pihak Posyandu saja,” terangnya.
“Saya sangat senang bisa membantu membagikan ilmu tentang gizi kepada ibu-ibu di Desa Jayamukti, semoga tingkat kesehatan ibu dan anak semakin membaik kedepannya.” Ucap Infa Arta Pramesty, A. Md., Gz., selaku ahli gizi yang memberikan materi penyuluhan secara langsung.
Kegiatan ini memiliki objektif dan tujuan yang jelas yaitu untuk membantu meningkatkan kesadaran ibu-ibu di Desa Jayamukti dalam mempersiapkan kesehatan yang baik untuk ibu dan si buah hati kelak.
Materi yang disampaikan di acara GEMAS juga mendukung penurunan angka stunting terutama pentingnya gizi untuk remaja untuk persiapan sebagai ibu di masa depan, gizi untuk ibu hamil sebelum, selama, dan sesudah kehamilan, serta gizi untuk bayi dan balita.
Selain itu, Ibu Infa selaku Ahli Gizi juga menjelaskan pantangan makanan dan minuman yang tidka bisa dikonsumsi oleh ibu hamil baik sebelum, selama, dan sesudah kehamilan.
Menurut H. Abdul Subur selaku Kepala Puskesmas Cicinde, kegiatan ini bukan hanya untuk pemberian materi yang bisa saja lupa dalam satu malam, tetapi sesuatu yang bisa diimplementasikan dengan baik di kehidupan sehari-hari, guna mendukung kesehatan yang lebih baik untuk ibu-ibu di Desa Jayamukti.
Kesehatan ibu dan anak menjadi topik yang selalu dibahas di Indonesia mengingat angka kematian dan kesehatan ibu yang semakin menurun setiap tahunnya.
Tentunya, melalui kegiatan ini, diharapkan bahwa adanya kesadaran ibu untuk semakin menjaga kesehatannya dan kesehatan anak-anaknya.
Ibu adalah sumber kehidupan, karena ia akan mengandung dan membesarkan si Kecil untuk tumbuh besar dengan asupan gizi yang baik dan tercukupi untuk Indonesia yang lebih baik dan maju.
Citizen Reporter: Lodri Sinaga, mahasiswa Ilmu Komunikasi President University