SUARA PANTAU – Identitas Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) viral dorong mahasiswa yang pertanyakan kebijakan kampus banyak dicari di linimasa sosial media.
Dari potongan video yang ramai beredar dan di posting ulang oleh @mksinfo.official terlihat praktik kekerasan dilakukan oleh oknum dosen UNM terhadap mahasiswa yang kritik kebijakan kampus, Selasa (9/7/2024).
Diketahui, UNM merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Oscar Cevin Sopacua Mahasiswa Berprestasi Kampus UNJANI Cimahi
Diduga identitas dosen yang mendorong mahasiswa ramai jadi perbincangan merupakan Ahmad Syawaluddin.
Ahmad Syawaluddin merupakan dosen PNS di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar (FIP UNM).
Publik menyayangkan perlakuan Ahmad Syawaluddin selaku tenaga pendidik yang merespon kritik mahasiswa.
Tampak mahasiswa yang diinterogasi, tidak membalas dorongan oknum dosen tersebut.
Baca juga: Gelar Seminar Nasional, Mahasiswa Pascasarjana Unibos Bahas Tata Kelola Pendidikan Kurikulum Merdeka
Mahasiswa justru menunjukkan sikap sopan berusaha berdialog, dan meminta agar oknum dosen tidak berlaku kasar kepadanya.
Hasil penelusuran Suara Pantau, Ahmad Syawaluddin merupakan dosen PGSD di Fakultas Ilmu Pendidikan UNM.
Sejumlah komentar negatif netizen dilontarkan sebagai bentuk kritik atas perlakuan kasar oknum dosen inisial AS tersebut.
Perlakuan kasar Ahmad Syawaluddin dinilai mencoreng profesi akademik sebagai dosen atau tenaga pendidik di Perguruan Tinggi.
“Sedih lihat sikap pendidik begini. Padahal mahasiswanya gak nyolot loh. Malah direspon gak sopan gitu,” ungkap netizen @niristiqamahsa***.
“ORANG PENDIDIKAN TAPI KAYAK NDA BERPENDIDIKAN😂😂,” komentar @thefinalworld***.
“Deh dosennya mi siapa itu, ngakunya pendidik tapi kelakuan tidak mendidik 😔,” tulis @prtiwi***.
Diduga mahasiswa UNM mempertanyakan kebijakan yang mewajibkan mahasiswa membeli almamater.
Hingga berita ini ditayangkan, video unggahan Dosen UNM Viral sudah ditonton lebih dari 18 Ribu kali dan tersebar ke sejumlah pengguna media sosial lainnya.
(Ibr)