SUARA PANTAU – DPP Partai Bulan Bintang (PBB) merespon pelaporan kader PBB terhadap mantan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dilaporkan kader PBB ke Bareskrim Polri.
Pelaporan tersebut, terkait dugaan pemalsuan dokumen kepengurusan partai.
Baca Juga: Menhan Prabowo: Afrika Belajar dari Indonesia Lihat Keberhasilan
Aduan itu dilayangkan oleh mantan pengurus partai yang tergabung dalam Tim Penyelamat PBB, pada Selasa (25/6/2024).
Menanggapi, Wakil Ketua Bappilu DPP PBB Novi Hariyadi angkat bicara terkait laporan tersebut.
Menurut Novi Hariyadi laporan tersebut tidak berdasar dan hanya mengedepankan sisi emosional oknum kader.
Ia membeberkan, pelapor merupakan pihak – pihak terkena “reshuffle” pasca perubahan struktur kepengurusan DPP PBB yang baru.
Baca juga: KABAMSU Bandung Raya Bentuk LBH Kawal Pendampingan Hukum Masyarakat
“(Mereka) belum bisa menerima keputusan perubahan struktur kepengurusan yang baru,” terangnya.
“Itu hanya luapan emosional saja dari pihak – pihak yg terkena reshuffle kepengurusan, padahal dalam organisasi kepartaian hal tersebut normatif saja ketika Pimpinan melakukan penyegaran kepengurusan” tegas Novi Hariyadi.
Novi malah bertanya-tanya, pihak yang melaporkan Yusril Ihza Mahendra itu mereka menamakan dirinya Tim Penyelamat PBB.
Malah menurut Novi Hariyadi tindakan mereka ini malah terlihat ingin “menghancurkan” PBB.
“Menyelamatkan Partai bukan begitu caranya, Saya melihat malah sebaliknya, tindakan mereka ini terlihat malah ingin menghancurkan PBB, harusnya mereka menamakan diri mereka Tim Penghancur PBB!” Sindir Novi Hariyadi.
Novi Hariyadi selaku Wakil Ketua Bappilu DPP PBB menyayangkan terhadap manuver yg dilakukan rekan – rekan PBB tersebut, seharusnya mereka “duduk bareng” menyelesaikan perselisihan ini tanpa perlu melakukan hal – hal yg justru malah terkesan “menghancurkan” PBB.
“Tapi Saya pada prinsipnya menghormati langkah – langkah yg mereka ambil, walaupun menyesalkan langkah mereka tersebut.
“Saya menghormati hak rekan-rekan Saya tersebut, dan kami siap menghadapi manuver tersebut!” Tegas Novi Hariyadi.
(***)