Yayan Wardiyanto : Ngabuburit Berbasis Kearifan Lokal

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Muhammadiyah Cirebon, Yayan Wardiyanto

SUARAPANTAU.COM, JAKARTA –  Bulan suci ramadhan tahun 1442 H bertepatan tahun 2021  kita semua masih dihadapkan dengan Pandemi Covid-19 sehingga aktifitas masyarakat dibatasi termasuk buka bersama,shalat tarawih dengan menjaga jarak serta pelarangan mudik untuk mencegah penularan covid -19.

Agar di Bulan Ramadhan ini tetap bisa beraktivitas dan bermakna Kepala Program Studi Ilmu Keolahragaan FIKES UMC Yayan Wardiyanto, berbagi tips ngabuburit dengan memainkan permainan rakyat yaitu “Lima Koin”.

Iklan PU Makassar

Permainan rakyat ini adalah termasuk aktivitas ringan yang bisa dilakukan oleh semua kalangan dan tidak memerlukan banyak orang sehingga kita dapat memainkannya bersama keluarga.

Permainan rakyat ini sangat cocok untuk menunggu adzan Maghrib sebelum berbuka puasa sembari berkumpul bersama keluarga selain itu secara tidak langsung kita juga ikut serta menjaga dan melestarikan permainan rakyat ini.

Berikut adalah cara bermain permainan rakyat “Lima Koin” :

1.Siapkan 5 koin, jangan lupa dibersihkan dahulu menggunakan sabun sebelum dimainkan supaya bersih dari kuman atau virus.
2.Simpan 5 koin di salah satu telapak tangan.
3.Lempar 5 koin ke atas lalu simpan di atas punggung tangan, maksimal 5 koin dan minimal 1 koin yang tersimpan di punggung tangan.
4.Lempar jumlah koin yang berada di punggung tangan.
5.Ambil semua jumlah koin yang dilempar menggunakan satu tangan dengan posisi telapak tangan menghadap ke bawah.
6.Jika jumlah koin yang tersimpan di punggung tangan tertangkap semua, maka jumlah koin yang didapat itu adalah poin yang diperoleh.
7.Jika jumlah koin yang tersimpan di punggung tangan tidak tertangkap salah satu koin atau semua koin, maka di anggap gagal dan tidak memperoleh poin.

Adapun Cara Bermainnya dalam Bentuk Kompetisi sebagai berikut :

1.Dimainkan minimal 2 orang atau lebih.
2.Suit ala Indonesia dan hom pimpah alaih hom gambreng adalah metode pengundian untuk menentukan siapa yang bermain pertama kedua dan seterusnya.
3.Jika dimainkan 2 orang maka diundi ) dengan metode suit ala Indonesia
4.Jika dimainkan lebih dari 2 orang maka di undi dengan metode hom pimpah alaih hom gambreng.
5.Yang mendapatkan undian pertama berhak main pertama undian kedua main kedua dan seterusnya.
Setiap pemain melakukan permainan sebanyak 7 kali.
6.Permainan di lakukan bergantian atau diselang pemain lawan sesuai urutan hasil undian.
7.Hasil 7 kali melakukan permainan di akumulasi lalu dijumlahkan.
8.Jumlah yang paling banyak itulah PEMENANGNYA.

Bentuk Challenge

1.Dimainkan sendiri
2.Yang menangkap 5 koin itu yang berhasil

Sekretaris Umum komite permainan rakyat dan olahraga tradisional Kabupaten Cirebon ini  menjelaskan bahwa  Permainan Rakyat  sudah ada sejak dulu dan memiliki  filosofi kehidupan.

“Sejak saya kecil permainan ini sudah ada namun telah dikembangkan sesuai jaman sekarang,”

Permainan ini memiliki makna dan filosofi didalamnya :

1 Penamaan: Lima Koin → Lima waktu shalat dalam sehari
2.Bentuk kompetisi : dimainkan sebanyak 7 x → Jumlah hari dalam 1 minggu di mana kita harus meraih 5 waktu shalat dalam seminggu.
3.Bentuk Challenge : dimainkan sekali : dimana waktu tidak akan kembali dan berputar jadi 5 waktu shalat harus diraih semua / jangan sampai bolong-bolong shalatnya”, Tutup Yayan.

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *