SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Sejumlah pihak pro kontra terhadap polemik ceramah Oki Setiana Dewi. Sebelumnya, ramai beredar Oki tentang kehidupan berumah tangga.
Dalam ceramahnya, Oki Setiana Dewi menyampaikan pentingnya pasangan suami istri untuk menyembunyikan aib masing-masing. Ia menyampaikan sebuah contoh dari seorang istri yang dipukul oleh suaminya.
Ditelusuri oleh redaksi suarapantau.com, ceramah yang beredar merupakan potongan video lama sekitar dua atau tiga tahun lalu.
Menanggapi hal tersebut, Imam Shamsi Ali menyampaikan agar semua pihak memaknai secara utuh tidak menyimpulkan secara literal.
“Teman-teman, karena di berita itu nampak ada foto mirip saya, maka saya juga ingin komentar. Ceramah Ust. Oki itu dipotong oleh seseorang bernama Tamara, lalu dikomentari seolah Oki membenarkan KDRT,” ungkap Imam Masjid New York ini, dikutip dari laman pribadinya @imamshamsiali (6/2/2022).
Lanjut Shamsi Ali, ceramah itu bukan fatwa karenanya tidak bisa disimpulkan secara literal. Tapi perlu dilihat konteks secara menyeluruh. Di ceramah itu Oki bicara masalah rumah tangga secara umum.
Maksud dalam ceramah tersebut, pertama, wanita (dan laki-laki) jangan mengedepankan emosi kalau ada masalah rumah tangga. Harus proporsional.
Kedua, usahakan selesaikan secara internal kalau masih memungkinkan Sebelum melibatkan orang lain, termasuk keluarga.
Ketiga, diperlukan kesabaran dalam menjaga keutuhan rumah tangga. Apalagi untuk tujuan lebih besar, seperti anak-anak, dan seterusnya. Itu kalau masih dalam batas masih memungkinkan.
“Ceramah itu sekali lagi jangan dipahami literal. Kalau Saya bilang dalam ceramah: “sungguh dunia ini hina. Karena tujuan kita semua adalah akhirat”. Apakah itu artiny saya mengharamkan mencari dunia? Kan tidak demikian…,” jelas dai asal Sulawesi Selatan ini.
Ia menyayangkan, opini yang berkembang dan tidak memaknai secara utuh konteks ceramah tersebut karena hanya melihat potongan video.
“Kenapa isu ini jadi besar? Karena itu tadi: ada yang namanya Tamara sengaja memblow up untuk tujuan yang lebih besar….,” tandasnya.
Ia mengajak, umat agar berhati-hati dan pintar. Jangan mudah diarahkan oleh narasi tertentu. Apalagi dipecah belah.
“KDRT semua tahu dilarang. Tapi dengan ceramah itu Oki tidak membenarkan. Hanya ditampilkan seolah demikain. Dan tentunya yang paling berhak menentuka makna ceramah itu kan Oki sendiri. Karenanya lihat kepada klarifikasi dan penjelasannya. Semoga Allah menjaga kita semua!,” tutup Shamsi Ali.
(*/red)