Dubes Fadjroel juga menceritakan kebahagiaannya yang sejak muda sampai sekarang sering diundang mengisi perkaderan HMI di banyak wilayah di Indonesia.
Dirinya sering mengisi basic training HMI (LK I), intermideate training (LK II) maupun advance training (LK III).
“HMI sudah teruji oleh zaman untuk menjaga Pancasila. Chemistry antara Keislaman dan Keindonesiaan bagi kader HMI, bukan lagi koma, tapi sudah sampai di titik,” imbuhnya.
Baca juga: PB HMI Desak Polri Bertanggung Jawab Atas Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Diakhir sambutannya, aktivis mahasiswa era 80-an dan 90-an yang pernah dibuang ke Penjara Nusakambangan oleh Rezim Orde Baru tersebut mengatakan kesepakatannya dengan Panglima Besar Jenderal Sudirman tentang HMI.
Diketahui, pidato Jenderal Besar Soedirman dalam pidatonya di depan mahasiswa Yogyakarta pada peringatan Milad HMI yang pertama tahun 1948 bahwa HMI bukan hanya Himpunan Mahasiswa Islam, tetapi juga Harapan masyarakat Indonesia.
(red)