SUARAANTAU.COM, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar terus berinovasi dengan meluncurkan sejumlah program unggulan. Salah satunya adalah Lorong Wisata (Longwis).
Konsepnya, lorong-lorong yang selama ini kurang diperhatikan dihidupkan agar lebih produktif sehingga dapat berdampak langsung kepada masyarakat sekitar.
Karena itu, Dinas Kearsipan Kota Makassar ikut ambil bagian untuk menggenjot produktifitas lorong wisata. Salah satunya dengan mengelar rapat koordinasi di Longwis Hoeksche Waard, Jalan Muhammad Yamin.
Kepala Dinas Kearsipan Kota Makassar, Fatur Rahim mengatakan pemilihan nama Hoeksche Waard merupakan sebuah kota di Belanda yang terletak di Provinsi Holland Selatan.
Ia menjelaskan Kota Hoeksche Waard didirikan tahun 2019 dan merupakan bekas wilayah administratif Binnenmaas, Cromstrijen, Korendijk, Oud-Beijerland dan Strijen yang terdiri dari Pulau Hoeksche Waard dan Tiengemeten.
“Ini namanya diambil dari salah satu kota di Belanda. Kita lihat potensi yang ada di lorong sangat banyak sehingga ini bisa dikembangkan ke depan,” kata Fatur Rahim, Jumat (1/12).
Ia mengaku pihaknya akan mengembangkan kuliner di Longwis tersebut. Diantaranya, kata dia, ada bubur ayam, bakso hingga jajanan kue tradisional Kota Makassar.
“Kita ingin kembangkan Longwis ini dengan mendorong ada UMKM lorong yang dikelola oleh warga. Harapannya ke depan, dapat berdampak secara langsung pada perekonomian warga,” jelasnya.
Selain itu, lajut Fatur, Longwis juga dapat dijadikan tempat untuk melaksanakan sosialisasi tentang pengelolaan kearsipan bagi warga. Menurutnya, ini penting untuk diketahui warga.
“Saya kira pengetahuan tentang arsip itu penting bagi warga. Karena nantinya dapat memudahkan untuk penyimpanan berkas. Kan biasanya berkas itu dicari kalau diperlukan pi,” ujarnya.
“Pemilihan tempat untuk penyimpanan arsip juga harus diperhatikan, jangan sampai disimpan yang lembab atau tempat yang mudah dijangkau rayap. Nah, inilah yang kami sosialisasikan,” pungkasnya.