SUARAPANTAU.COM – Pernah bingung karena biaya pengiriman barang membengkak? Atau barang datang terlambat sehingga stok jadi kosong? Kalau bisnis kamu sering kirim barang dalam jumlah besar, sea freight bisa jadi pilihan hemat dan efisien.
Tapi, banyak yang masih ragu pakai jalur laut. Takut ribet, prosesnya lama, atau nggak tahu cara biar biayanya tetap terkontrol. Padahal, kalau tahu triknya, sea freight bisa bikin pengiriman lebih lancar tanpa bikin kantong jebol.
Biar nggak salah langkah, yuk pahami cara pakai sea freight dengan cerdas supaya pengiriman lebih murah, aman, dan tepat waktu!
Kenapa Harus Pakai Sea Freight?
Sea freight adalah metode pengiriman barang menggunakan kapal kargo melalui jalur laut. Buat kamu yang punya bisnis e-commerce, manufaktur, atau sering impor barang dari luar negeri, metode ini bisa jadi pilihan paling ekonomis.
Beberapa keuntungan menggunakan sea freight:
Biaya lebih murah: Dibandingkan air freight (pengiriman udara), ongkos kirim lewat laut bisa jauh lebih hemat, terutama kalau kamu mengirim dalam jumlah besar.
Kapasitas lebih besar: Kapal kargo bisa menampung barang dalam jumlah besar. Cocok buat bisnis yang sering kirim barang skala besar tanpa harus khawatir kehabisan ruang.
Pilihan pengiriman fleksibel: Bisa pakai Full Container Load (FCL) kalau barangnya banyak, atau Less than Container Load (LCL) kalau mau berbagi ruang dengan pengirim lain.
Lebih ramah lingkungan: Dibandingkan pesawat, kapal kargo menghasilkan emisi karbon lebih rendah, jadi lebih eco-friendly.
Bisa kirim berbagai jenis barang: Dari bahan baku, mesin, alat berat, sampai produk retail bisa dikirim lewat jalur laut.
Tapi, tentu ada tantangan juga. Waktu pengiriman lebih lama dibandingkan jalur udara, dan kalau nggak dikelola dengan baik, bisa ada risiko keterlambatan atau tambahan biaya.
Makanya, penting buat tahu strategi yang tepat biar sea freight tetap hemat dan efisien.
Cara Hemat dan Efisien Pakai Sea Freight
Agar pengiriman lancar dan nggak boros biaya, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan.
1. Pilih Jenis Pengiriman yang Sesuai
Sea freight punya dua metode utama:
FCL (Full Container Load): Jika barangmu banyak, menyewa satu kontainer penuh lebih hemat dan aman. Barang lebih cepat sampai dan nggak tercampur dengan pengirim lain.
LCL (Less than Container Load): Kalau jumlah barang lebih sedikit, kamu bisa berbagi kontainer dengan pengirim lain. Biayanya lebih murah, tapi butuh waktu lebih lama karena harus menunggu kontainer penuh dulu.
Kalau sering kirim barang dalam jumlah besar, FCL lebih ekonomis karena nggak perlu berbagi ruang dan barang lebih cepat sampai. Tapi kalau jumlahnya belum banyak, LCL bisa jadi lebih hemat, meskipun harus menunggu kontainer penuh dulu sebelum dikirim.
2. Rencanakan Pengiriman dari Jauh Hari
Sea freight memang lebih hemat, tapi juga butuh waktu lebih lama. Pengiriman dari China ke Indonesia, misalnya, bisa memakan waktu 2–4 minggu, tergantung rute dan kondisi cuaca.
Kalau nggak direncanakan dengan baik, bisa-bisa stok habis sebelum barang baru datang. Supaya bisnis tetap lancar, pastikan kamu:
Menentukan kapan barang dibutuhkan
Memperhitungkan estimasi perjalanan
Menyediakan buffer waktu untuk mengantisipasi keterlambatan
Dengan perencanaan yang matang, kamu bisa menghindari gangguan operasional dan memastikan stok tetap tersedia tanpa harus buru-buru pakai jalur yang lebih mahal.
3. Pastikan Dokumen Lengkap dan Sesuai
Kesalahan dokumen bisa bikin pengiriman tertahan di pelabuhan, yang ujung-ujungnya bisa menambah biaya dan bikin barang datang lebih lama. Supaya proses berjalan lancar, pastikan kamu menyiapkan dokumen berikut:
Bill of Lading (B/L): Dokumen utama dalam sea freight yang berfungsi sebagai tanda terima barang dan bukti kepemilikan.
Invoice & Packing List: Berisi detail lengkap barang yang dikirim, termasuk jumlah, berat, dan nilai barang.
Dokumen bea cukai: Harus sesuai aturan negara tujuan supaya nggak kena pemeriksaan tambahan atau tertahan di pelabuhan.
Kalau dokumen nggak lengkap atau ada kesalahan, kamu bisa kena biaya tambahan atau bahkan pengiriman bisa tertunda berminggu-minggu. Jadi, selalu cek ulang sebelum barang dikirim.
4. Pilih Forwarder yang Berpengalaman
Mengelola pengiriman barang lewat sea freight memang bukan hal yang mudah. Ada banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari memilih rute terbaik, mengurus dokumen bea cukai, sampai memastikan barang tiba sesuai jadwal.
Kalau nggak mau repot, solusi terbaiknya adalah menggunakan jasa freight forwarder.
Forwarder adalah perusahaan yang mengurus seluruh proses pengiriman, termasuk:
Pemilihan rute terbaik: Menganalisis jalur pengiriman yang paling cepat dan efisien.
Pengurusan dokumen bea cukai: Memastikan semua persyaratan administrasi terpenuhi agar barang nggak tertahan.
Negosiasi biaya dengan perusahaan pelayaran: Mendapatkan harga terbaik supaya ongkos kirim tetap efisien.
Koordinasi pengiriman dari awal sampai akhir: Mulai dari pengambilan barang, pengemasan, pengiriman, hingga tiba di tujuan.
Tanpa pengalaman yang cukup, mengurus semua ini bisa bikin bisnis kamu keteteran. Makanya, memilih forwarder yang terpercaya itu penting.
5. Perhatikan Packing Barang dengan Baik
Pengiriman lewat laut memang lebih ekonomis, tapi risikonya juga lebih tinggi dibanding jalur udara.
Barang bisa mengalami guncangan selama perjalanan, terkena kelembapan dari air laut, atau bahkan menghadapi suhu ekstrem di dalam kontainer. Kalau packing nggak diperhatikan, barang bisa rusak sebelum sampai ke tangan pelanggan.
Supaya lebih aman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat packing:
Gunakan pallet kayu atau peti kemas untuk barang berat agar lebih stabil dan mudah dipindahkan.
Bungkus dengan plastik wrap atau vacuum-sealed packaging supaya barang terlindung dari kelembapan.
Tambahkan label “Fragile” jika barang mudah pecah, agar penanganannya lebih hati-hati.
Gunakan silica gel atau desiccant di dalam kemasan untuk mengurangi risiko jamur dan korosi pada barang tertentu.
Pastikan barang diatur dengan rapi dalam kontainer agar tidak terguncang selama perjalanan.
Packing yang buruk bisa bikin barang rusak, yang akhirnya berujung pada kerugian besar. Selain bikin pelanggan kecewa, kamu juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengganti barang yang rusak. Jadi, jangan anggap remeh bagian ini!
6. Gunakan Sistem Tracking untuk Pantau Barang
Mengirim barang lewat laut memang lebih murah, tapi durasi pengirimannya lebih lama dibanding jalur udara. Selama proses ini, penting untuk tahu posisi barang agar bisa mengantisipasi kendala yang mungkin terjadi.
Sistem tracking memungkinkan kamu untuk:
Melacak posisi barang secara real-time, sehingga bisa tahu kapan barang sampai di pelabuhan tujuan.
Mengantisipasi keterlambatan, misalnya karena cuaca buruk atau antrean panjang di pelabuhan.
Memberikan update ke pelanggan atau mitra bisnis, supaya mereka nggak perlu bertanya-tanya kapan barang tiba.
Meminimalkan risiko kehilangan barang, karena kamu bisa segera mengambil tindakan jika ada masalah dalam perjalanan.
Biar pengiriman lebih aman dan gampang dipantau, aku saranin pakai forwarder.ai. Mereka punya sistem tracking real-time yang bikin kamu bisa cek posisi barang kapan aja tanpa ribet.
Semua informasi ada dalam satu platform, jadi lebih praktis dan transparan. Nggak perlu lagi bolak-balik tanya ke pihak pengiriman. Kalau butuh layanan forwarder yang profesional dan nggak bikin pusing, forwarder.ai bisa jadi pilihan yang pas!
(***)