SUARAPANTAU.COM – Kasus penembakan oknum polisi yang menewaskan salah satu demonstran di Parigi Moutong Sulawesi Tengah menuai sorotan tajam.
Sejumlah Aliansi Mahasiswa Anti Represif di Gorontalo turut melakukan aksi solidaritas di depan Polda Gorontalo, Rabu 16 Februari 2022.
Mahasiswa aksi mengecam tindakan represif aparat yang telah menghilangkan nyawa salah satu mahasiswa di Parigi Moutong.
Aliansi terdiri dari 13 organisasi LMND EK-Kota Gorontalo, KAMMI, PMII Cabang Gorontalo, PPMI Sulteng, KPMIPM, IMI-KB Gorontalo, IPMITU, dan KPMI BANGKEP.
Selain itu, KMI BALUT, PERPIT Cabang Gorontalo, PPMIB KAMB-G, dan HIPMA Kabupaten Poso.
Koordinator Aksi, Ari Saputra menegaskan solidaritas mahasiswa Anti Represif Gorontalo menuntut keadilan atas kejadian tersebut.
Baca juga: Aksi Penolakan Tambang di Parigi Moutong, Cipayung Plus Kota Palu Kecam Tindakan Represif Polisi
Mahasiswa mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengevaluasi kinerja anggotanya di lapangan.
“Kami menuntut agar Kapolri untuk mengusut tuntas ataupun tindaki oknum penembakkan kawan Aldi,” kata dia.
Kemudian, mereka meminta kepada Komnas HAM serta perlindungan Anak dan Perempuan turun tangan dalam kasus tersebut. “Karena disana telah terjadi penembakan dan masyarakat di sana telah trauma,” lanjut Ari.
Selanjutnya, Aliansi Anti Represif menuntut pihak kepolisian untuk menghentikan aksi represif terhadap massa aksi. Dan mendesak Kapolri agar lebih transparan dalam melakukan penegakkan hukum kepada oknum yang melakukan tindakkan represif.
Diketahui, korban meninggal yang tertembak bernama Rifaldi. Ia merupakan mahasiswa Aliansi Rakyat Tani (ARTI) yang kala itu ikut serta dalam aksi penolakan terhadap PT Trio Kencana, Tambang Kasimbar.
(red)