“Dalam sejarah kebangkitan gerakan pemuda merupakan upaya reflektif terhadap kondisi sosial masyarakat. Pemuda bangkit untuk menata dan memperbaiki masa depan yang lebih baik,” – Zulfahri Sultan (Demisioner SAPMA Sulsel).
PEMUDA telah mencatat sejarah dalam perjalanan Bangsa ini. Kita semua memahami pemuda sampai detik ini terus menyalakan semangat djuang dalam jiwa dan sanubarinya menghadapi setiap tantangan zaman. Refleksi pada saat terbentuknya organisasi Budi Utomo 2 Mei 1908.
Dalam banyak literatur, gerakan ini juga dilatar-belakangi kegelisahan anak bangsa terhadap perilaku kolonialisme sehingga berangkat atas dasar kesadaran saat itu semangat juang terus digelorakan sembari memikirkan agar bagaimana masa depan bangsa Indonesia keluar dari belenggu kolonial.
Gerakan ini terus menyebarkan semangat kebangsaan dan kemerdekaan. Dalam perjalanannya, juga memunculkan semangat etnonasionalisme di berbagai daerah seperti di ketahui ada yang namanya Jong sumatera, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Java dan masih banyak lagi.
Baca Juga: DPP KNPI Kritik Pemerintah Belum Optimal Dorong Sektor Pertanian Sebagai Kekuatan Ekonomi Negara
Hingga akhirnya terjadi peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, perjumpaan yang menghasilkan ikrar sekaligus mengakumulasi seluruh perspektif yang ada bahwa nasionalisme yang tanpa persatuan mustahil untuk membicarakan masa depan Bangsa.
Hal diatas telah memberi kita pelajaran penting bahwa pemuda bersatu tak bisa dikalahkan, sebab pemuda adalah pemimpin strategis bangsa.
Baca Juga: Putra Mantan Bupati Dukung Aktivis GMKI di Musda KNPI Toraja
Demikian halnya Dalam waktu dekat ini kita kembali diperhadapkan pada pemilihan MUSDA DPD II KNPI KABUPATEN BANTAENG yang akan digelar bulan ini.
KNPI adalah wadah tempat berhimpun dan Perjumpaan para Ketua Organisasi Kepemudaan lintas sektor, tempat berinteraksinya seluruh Otak Ketua OKP untuk menghasilkan kerja kerja yang kolektif kolegial.