Tradisi lopis raksasa ini makin dikenali diberbagai daerah, awal mula lopis in disediakan dilokasi tertentu untuk para tamu yang tidak memiliki kerabat atau teman di Krapyak.
Sekarang lopis memiliki berkembangan yang awalnya berukuran kecil dan sekarang menjadi ukuran besar dan menjadi tradisi tahunan warga Krapyak.
Awal mula, lopis raksasa ini bersumber dari dana para masyarakat sekitar, melalui sumbangan beras ketan dan bahan-bahan lainnya. Setiap rumah memberikan bantuan sebanyak satu gelas beras ketan.
Tetapi sekarang pemuda telah menggaet pemerintah kota untuk mendapatkan bantuan dana dari pemerintah kota.
Setiap pembuat lopis raksasa yang berdomisli para pemuda dianjurkan untuk bersuci terlebih dahulu, bersuci yang dimaksud adalah dengan cara berwudhu.
Para pembuat lopis mula-mula membaca basmalah terlebih dahulu, membaca basmalah memiliki banyak keutamaan seperti mendatangkan berkah.
Lalu diakhiri dengan membaca hamdalah yang bermaksud untuk memberikan pujian kepada Allah dikarenakan selesai sudah pembuatan lopis raksasa tersebut.
Para pemuda yang bikin lopis biasanya selalu melatunkan sholawat, sholawat yang dilantunkan adalah sholawat burdah karangan Imam Bushiri dengan syair berbahasa Arab. Pembacaan sholawat ini bertujuan agar selamat atau tidak terjadi hal yang tidak-tidak selama proses pembuatan.