Makna Tradisi Nyadran
Tradisi ini memberikan pengajaran supaya selalu bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan apapun dan juga berterima kasih kepada leluhur desa karena sudah melindungi kehidupan masyarakat.
Fungsi sosial berkaitan dengan interaksi masyarakat nampak pada saat proses penyelenggaraannya yang melibatkan seluruh masyarakat.
Mulai dari persiapan, pelaksanaan acara tradisi dari awal hingga akhir secara bergotong-royong.
Masyarakat Jawa memiliki anggapan bahwa makam nenek moyang adalah tempat untuk melakukan kontak dengan leluhurnya (Koentjaraningrat, 1994:338-342).
Tradisi nyadran pada masyarakat jawa khususnya di Desa Legokgunung termasuk dalam kearifan lokal yang diwariskan oleh para leluhur sebelumnya ke generasi-generasi selanjutnya.
Kearifan lokal merupakan prinsip-prinsip dan cara tertentu pada masyarakat dalam berinteraksi dengan lingkungan dan kemudian terwujud dalam bentuk adat.
Tradisi nyadran mengandung nilai-nilai yang baik bagi kelangsungan hidup masyarakat. Salah satunya mengajarkan kita untuk menghargai jasa-jasa dan menghormati para leluhur yang telah tiada.
Mengajarkan untuk mensyukuri nikmat dan mengajarkan berbagi antar sesama.
Kearifan lokal adalah pengetahuan eksplisit yang muncul dalam kurun waktu yang lama dan telah berevolusi bersama dengan masyarakat dan lingkungan dalam sistem lokal bersama.
Proses perkembangan masyarakat yang begitu panjang dan alami dapat menjadikan kearifan lokal sebagai sumber energi potensial bagi sistem pengetahuan kolektif masyarakat untuk hidup bersama secara dinamis dan damai.