Potensi korupsi dan nepotisme: Dalam sistem proporsional tertutup, partai politik memiliki kendali penuh atas penunjukan calon.
Hal ini dapat membuka celah untuk praktik korupsi dan nepotisme, di mana calon-calon yang dipilih tidak didasarkan pada kualifikasi dan kapabilitas mereka, tetapi lebih pada hubungan politik atau kesepakatan di antara partai politik.
Pemberlakuan sistem pemilu proporsional tertutup memiliki dampak yang kompleks terhadap demokrasi di Indonesia.
Sementara beberapa orang melihat potensi kemajuan, seperti stabilitas politik dan efisiensi legislatif, yang dianggap dapat memperkuat demokrasi, ada juga kekhawatiran tentang kekuatan partai politik yang berlebihan dan kurangnya representasi pluralisme.
Dalam mempertimbangkan penerapan sistem pemilu seperti ini, penting bagi Indonesia untuk mempertimbangkan keseimbangan antara stabilitas politik dan representasi pluralisme, serta mengambil langkah-langkah yang meminimalkan risiko korupsi dan nepotisme.
Oleh: Andi Rizal (Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Bosowa Makassar)
1 Komentar