JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan Pelatihan Literasi Digital dan Pendidikan Multikultural bagi Guru se-DKI Jakarta untuk Penguatan Kebhinekaan Global, Kamis, 22 Mei 2025. Pelatihan berlangsung secara hybrid di Gedung Bung Hatta, Sekolah Pascasarjana UNJ.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Sekolah Pascasarjana UNJ dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PPKn SMP se-DKI Jakarta.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 hingga 12.30 WIB dan diikuti oleh total 55 peserta, terdiri dari 30 guru yang hadir secara luring dan 25 peserta lainnya yang mengikuti secara daring.
Baca Juga: Pengabdian Masyarakat Dosen UNJ Perkuat Kompetensi Pendidik di Pekalongan
Peserta terdiri atas guru anggota MGMP PPKn serta mahasiswa yang memiliki ketertarikan terhadap isu pendidikan multikultural dan literasi digital.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Dr. Siti Muyaroah, M.Pd, yang memandu jalannya diskusi dengan interaktif dan mendalam.
Sementara itu, peran Master of Ceremony (MC) diemban oleh Dr. Minhatul Ma’arif, M.Pd, yang membuka dan mengarahkan keseluruhan acara dengan lancar dan komunikatif.
Pelatihan menghadirkan tiga narasumber kompeten di bidangnya. Narasumber pertama, Prof. Dr. Muhammad Japar, M.Si, yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur II Sekolah Pascasarjana UNJ, menyampaikan materi berjudul Urgensi Pendidikan Multikultural.
Guru Besar UNJ: Pentingnya Pendidikan Multikultural
Dalam paparannya, Prof. Japar menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai multikultural bagi guru dalam membangun toleransi di tengah meningkatnya fenomena perundungan, ujaran kebencian, diskriminasi, dan intoleransi di masyarakat.
Baca Juga: Inovasi Dosen UNJ Kembangkan Model Pembelajaran Lagu Bahasa Inggris di Kurikulum Merdeka
“Pendidikan multikultural sangat penting untuk mempersiapkan generasi yang memiliki sikap berkebhinekaan global, menerima perbedaan sebagai kenyataan sosial, dan menghargai keberagaman sebagai rahmat Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Narasumber kedua, Dr. Hermanto Maman, M.Pd, menyampaikan materi bertajuk Aktualisasi Literasi Digital untuk Membangun Guru yang Profesional.
Ia menjelaskan bahwa dalam era digital saat ini, guru dituntut untuk memiliki kemampuan literasi digital yang mumpuni agar mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran.
“Generasi yang kita didik saat ini adalah generasi Alfa yang lahir di tengah kemajuan teknologi digital. Guru harus mampu menyesuaikan pendekatan pembelajaran agar lebih relevan dan efektif,” jelas Dr. Hermanto.
Baca Juga: Dosen FIK UNJ Gelar PKM: Inovasi Pembelajaran Gerak Dasar di SDN 02 Rawamangun
Sesi terakhir diisi oleh Fitriyani, S.Kom., M.Pd, yang membawakan materi mengenai Penguatan Kebhinekaan Global bagi Guru. Ia menekankan pentingnya memiliki perilaku global yang tetap berpijak pada kecintaan terhadap kebhinekaan lokal.
“Ketika peserta didik memiliki sikap berkebhinekaan global, mereka akan mampu menjaga warisan bangsa, merawat kerukunan, serta saling menghargai perbedaan agama dan kepercayaan,” tutur Fitriyani.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta, yang menyatakan bahwa pelatihan semacam ini sangat relevan dan dibutuhkan dalam pengembangan profesionalisme guru di era digital, sekaligus memperkuat semangat toleransi dan kebhinekaan di lingkungan pendidikan.
Pelatihan ini diselenggarakan dengan dukungan pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNJ melalui skema hibah pengabdian kepada masyarakat yang dikompetisikan secara terbuka di kalangan dosen UNJ.
Keterlibatan LPPM UNJ merupakan bentuk nyata dukungan institusi dalam memfasilitasi kontribusi dosen kepada masyarakat melalui kegiatan yang berdampak langsung terhadap peningkatan kapasitas pendidik dan penguatan nilai-nilai kebhinekaan global.
(***)