SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Ketua Senat Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof Hafid Abbas apresiasi Rektor dan Civitas Akademika UNJ dalam memajukan kampus. Hal tersebut, disampaikan dalam proses pengukuhan Guru Besar UNJ, Rabu 6 Oktober 2021.
Hafid Abbas menguraikan empat indikator perguruan tinggi bisa dikategorikan sebagai kampus unggul yakni; pertama, penguatan Information Communication Technology (ICT). Kedua, inovasi dan penelitian. Ketiga, entrepreneurship. Terakhir, menciptakan usaha-usaha produktif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berkaca pada pilar tersebut, kata Hafid Abbas, mengapresiasi kampus UNJ sudah mencapai pilar tersebut. Seperti UNJ sudah membuka prodi bisnis digital sebagai bagian dari pilar ICT.
Kedua, UNJ dari inisiasi ketua LPPM Prof. Ucu Cahyana M.Si telah bekerja keras mendorong pubikasi penelitian internasional UNJ sebagai bagian dari pilar kedua.
Sementara itu ada sekitar 1.632 Hak Kekayaan Intelektual. Menempatkan UNJ pada posisi ketiga dari hampir 5.000 perguruan tinggi memiliki Haki terbanyak. Dan mecniptakan entrepreneurship yang dimotori oleh LP2M dalam menciptakan bisnis digital dan memunculkan start-up baru sebagai pilar ketiga.
Terakhir adalah prestasi bidang seni dan olahraga. UNJ tampilkan beragam medali pada Asian Games 2018 merupakan bentuk pengabdian bagi ekonomi masa depan sebagai pilar keempat.
Tantangan kdepan menurut Prof. Hafid Abbas adalah mengupayakan kebermanfaatan perguruan tinggi bagi masyarakat.
“Mungkin saja kedepan prodi bisnis digital membekali keterampilan fungsional untuk buruh migran yang jumlahnya sekitar 9 juta orang. Mereka dibekali keterampilan bisnis digital karena 80 persen dari mereka memiliki smartphone. Merupakan bagian dari tugas mensejahterakan masyarakat,” ujar Prof. Hafid Abbas.
“Capaian UNJ unggul tersebut tidak terjadi secara kebetulan. Ada kerja keras Rektor UNJ beserta seluruh jajaran sampai pada perangkat program studi dilingkungan Universitas negeri Jakarta,” tandasnya.
Lebih jauh, Hafid Abbas memaparkan peran pendidikan sebagai pemersatu bangsa dalam menghasilkan menghasilkan sumber daya manusia unggul, mengusai ilmu dan teknologi. Serta menghasilkan karya-karya inovatif bagi kemajuan peradaban modern dan kesejahteraan bangsa.
Indonesia memiliki 4.993 perguruan tinggi. Maka Indonesia menempati posisi sebagai negara dengan perguruan tinggi terbanyak di dunia. Jumlah tersebut setara dengan 16,4 persen dari jumlah seluruh perguruan tinggi di bumi.
Data UNESCO jumlah perguruan tinggi dunia berkisar 28.000. Sementara jumlah perguruan tinggi di Indonesia dua kali lipat dari jumlah perguruan tinggi Uni Eropa berkisar 2.200-2.300.
Dengan model pengelolaan yang baik dari gemuknya perguruan tinggi nasional tersebut dapat menyumbang 16,4 persen dari SDM seluruh dunia.
“Akan tetapi penting kiranya memahami kerangka besar yang diperkenalkan World Bank dan Asian Development Bank tentang bagaimana perguruan tinggi berperan maksimal bagi pemajuan sebuah peradaban dalam meningkan knowledge best economy yang berpijak pada empat pilar,” lanjut Prof. Hafid Abbas.
Diketahui, guru besar UNJ yang dikukuhkan yakni Prof. Dr. Sri Indah Nikensari S.E, M.Si, Prof. Dr. Dewi Susita, M.Si dan Prof. Dr. Harya Kuncara S.E, M.Si. Kegiatan dilakukan secara luring terbatas dan daring serta kanal youtube Edura TV.
Sementara itu, Rektor UNJ Prof. Dr Komarudin mengapresiasi pengukuhan guru besar UNJ atas kontribusi kelimuan dan pencapaian jabatan tertinggi dalam dunia pendidikan.
Ia berharap, dengan pengukuhan guru besar ini dapat memberikan motivasi dan spirit untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam memberikan manfaat bagi UNJ, masyarakat dan negara.
Editor: Asran
Ikuti berita terbaru di Google News
Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027
