Adanya gap antara target dan capaian TPT di Jakarta ternyata tidak hanya terjadi pada tahun 2022 saja. Kondisi ini telah terjadi sejak tahun 2018 hingga sekarang
Perkembangan Jakarta sebagai “kota cerdas” hingga saat ini cukup pesat. Inovasi pelayanan publik dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terus dilakukan.
Melalui pembangunan dengan tata kelola smart city tersebut, Jakarta terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kota ini.
Pembangunan smart city di Jakarta bukan hanya sekedar mengenai pemanfaatan teknologi dalam pelayanan publik saja. Namun, hal terpenting adalah perlunya perbaikan pada berbagai aspek pembangunan agar kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.
Baca juga: Studi Demokrasi Rakyat: Pemkot Makassar Ambil Alih Pasar Butung Sudah Tepat
Salah satu upaya peningkatan kesejahteraan tersebut adalah penyediaan kesempatan kerja bagi seluruh lapisan masyarakat. Ketersediaan kesempatan kerja dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta, baik dari sisi ekonomi maupun sosiologis.
Akan tetapi, sebagai perintis smart city di Indonesia, kesempatan kerja di Jakarta masih menjadi tantangan. Hal ini dapat terlihat dengan adanya gap antara capaian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dengan target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur sejauh mana tenaga kerja tidak dapat terserap oleh pasar yang ada.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta pada awal November 2022 lalu, TPT tahun ini telah mencapai 7,18 persen.