Nina Nurhasanah: Peran Kecerdasan Moral Dalam Membangun Profil Pelajar Pancasila

Dr. Nina Nurhasanah, M.Pd - SUARAPANTAU.COM

Setelah dipahami tentang pengertian tentang kecerdasan moral. Perlu dikaji tentang tujuan dari adanya kecerdasan moral bagi manusia. Kecerdasan moral yang dimiliki manusia mempunyai tujuan, sebagaimana yang dikatakan oleh Mottaghi, Hamid Janani, Zahra Rohani (2014), bahwa tujuan kecerdasan moral adalah untuk membuat interaksi antara lingkungan dan individual menjadi fungsional (Mottaghi, Hamid Janani, Zahra Rohani, 2014); (Malikeh Beheshtifar, Zhra Esmaeli, 2011; (Beheshtifar, 2011).

Selanjutnya menurut Farhan (2015) dengan kecerdasan moral dapat meningkatkan kemampuan bertahan hidup untuk menjadi lebih baik. Sebuah studi telah mengkonfirmasikan bahwa kecerdasan moral menguatkan perilaku baik dan memampukan kehidupan masyarakat untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu (Farhan, Rabia Dasti, 2015).

Dengan kecerdasan moral yang dimiliki, maka manusia memiliki kemampuan dasar untuk mengembangkan nilai-nilai moral dan kepercayaan, serta mengintegrasikannya ke dalam sebuah pedoman moral yang saling bertalian yang kemudian diwujudkan dalam bentuk tindakan atau perilaku. Hal itu dapat terjadi karena kecerdasan moral merupakan anugrah Tuhan kepada manusia berupa kemampuan untuk mengetahui yang benar.

Selain itu juga untuk memastikan bahwa tujuan hidup manusia dan tingkah laku sejajar dengan pedoman moral. Dengan kecerdasan moral yang dimilikinya maka manusia dapat memiliki kompetensi moral untuk selalu berbuat baik. Selain itu kecerdasan moral menurut Beheshtifar, Zhra Esmaeli (2011) dapat meningkatkan peluang dan kesejahteraan masing-masing manusia untuk bertahan hidup (Beheshtifar, Zhra Esmaeli, 2011).

Bacaan Lainnya

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat memberikan pengertian bahwa kecerdasan moral adalah sebagai kapasitas mental untuk menentukan prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal untuk dapat diaplikasikan ke dalam nilai-nilai, tujuan, dan perilaku, dan hidup secara benar, sehingga memiliki kemampuan dasar untuk mengembangkan nilai-nilai moral dan kepercayaan, serta mengintegrasikannya ke dalam sebuah pedoman moral yang saling bertalian yang kemudian diwujudkan dalam bentuk tindakan atau perilaku.

Secara benar disini dimaksudkan sesuai dengan kebenaran yang sesuai ukuran moral yang diyakini benar oleh dirinya dan masyarakatnya. Dengan kemampuan tersebut individu tersebut akan mampu memiliki kesadaran diri yang pada akhirnya akan mampu menyesuaikan dan memenuhi tuntutan norma-norma moral dari lingkungan sekitarnya secara realistis, kritis, serta bijaksana, sehingga dengan moral yang dimiliki siswa akan bertingkah laku dengan baik, mampu berbicara dengan baik, santun dan akan menghargai orang lain.

Untuk membentuk kecerdasan moral di sekolah, para guru selain menjadi model sebagaimana yang telah dikemukakan di atas juga dapat melakukan proses pendidikan moral.

Proses Pendidikan yang dapat menumbuhkembangkan kecerdasan moral siswa. Selain itu juga perlu ditumbuhkan secara sadar kepada siswa.

Dengan berbagai kegiatan pendidikan di sekolah yang bernilai budaya, maka diasumsikan dapat membentuk kecerdasan moral siswa. Di sekolah melalui proses pembelajaran siswa melatih kemampuannya dalam upaya memperoleh kecerdasan moral, dengan melalui keterlibatan dirinya dalam proses dan kegiatan yang bernilai budaya.

Siswa dapat menerapkan berbagai nilai budaya yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pembelajaran, sehingga terbentuk kecerdasan moral. Dengan proses yang dialami individu di sekolah, keterlibatan siswa baik melalui kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kegiatan bermain di sekolah dapat membentuk kecerdasan moral yang dibutuhkan dalam kehidupannya.

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang Iklan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *