Karena itu, selain sebagai bentuk syukur atas rezeki yang Tuhan berikan, sedekah bumi di sana juga menjadi sarana untuk menunjukkan kasih sayang dan penghargaan kepada waduk yang telah menjadi perantara rezeki yang mereka dapat.
Selain itu, masyarakat juga percaya dengan tradisi sedekah bumi, maka Allah akan melipatgandakan hasil bumi dan tangkapan ikan mereka di waduk.
Tradisi ini juga, sebagai sarana untuk memohon kepada Allah agak senantiasa mendapat keselamatan dan perlindungan dari segala musibah dan bencana yang ada.
Pelaksanaan Sedekah Bumi Waduk Cacaban
Tradisi sedekah bumi di waduk cacaban telah ada sejak tahun 2002 silam, dan tradisi ini masih ada hingga saat ini. Tradisi ini, setiap bulan suro ini memiliki beberapa tahapan dalam pelaksanaannya.
Tahap pertama yaitu prosesi pembuka, prosesi ini berisi ritual doa bersama kepada Allah SWT dan para leluhur, selanjutnya prosesi pemotongan tumpeng dan makan bersama.
Kemudian, berakhir dengan acara hiburan seperti pertunjukkan wayang atau organ tanggal. Acara pembuka ini, berlangsung malam hari sebelum prosesi inti berlangsung.
Prosesi yang kedua yaitu prosesi inti yang berlangsung pada siang hari. Pada prosesi inti ini, kepala kerbau, tumpeng dan ubarampe yang sudah siap akan dibacakan doa.
Kemudian dibawa mengelilingi bukit yang ada ditengah waduk sebelum akhirnya dilarungkan ditengah-tengah waduk. Prosesi inti berlanjut dari siang hari sampai pada prosesi penutup di sore hari.